CIAWI - Pemerintah Kabupaten Bogor menunggu hasil investigasi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) terkait rekaman pembicaraan Camat Ciawi Bambang Setiawan dengan sebuah LSM, yang berujung pada keingingan warga Ciawi agar Camat Bambang dicopot dari jabatannya.
Bupati Nurhayanti menilai permasalahan yang terjadi antara warga Desa Cibedug, Desa Citapen dengan Bambang merupakan dinamika yang biasa terjadi di wilayah. ”Saya melihat tidak ada persoalan terlalu serius. Itu cuma dinamika dan biasa terjadi di wilayah. Lagipula, kepemimpinan seseorang tidak bisa dilihat cuma dari satu sisi,” kata Nurhayanti.
Namun, sebagai pemimpin di wilayah, seorang camat memang mesti mengayomi masyarakat di wilayah masing-masing. Koordinasi, kata dia, menjadi penting. Dia pun tidak segan mengambil tindakan apabila Bambang memang terbukti melakukan pelanggaran.”Camat itu seperti bupati kalau di wilayah. Jadi dia harus bisa melayani, mengayomi dan menjembatani kepentingan masyarakat. Kalau memang terbukti ada pelanggaran, tentu saya tidak segan memberi pembinaan,” tegasnya.
Sebelumnya, warga Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, menggelar aksi demonstrasi menuntut Camat Ciawi Bambang Setiawan lengser dari jabatannya. Warga menilai, Bambang telah kehilangan integritas sebagai pemimpin usai terkuaknya percakapan Bambang dengan sebuah LSM di Jakarta. Dalam rekaman percakapan telepon yang diterima dari salah seorang warga, awalnya LSM tersebut tengah melakukan investigasi penggunaan dana Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Jambuluwuk, namun Camat Bambang mengungkapkan jika desa tersebut telah mampu dikondisikannya.
(ini/b/suf/dit)