Ciawi - Organisasi Praja Muda Karana (Pramuka) yang notabene sudah mengakar dimasyarakat, ternyata pada prakteknya tidak memilki dana yang digelontorkan APBN ataupun APBD. Sehingga untuk melakukan satu kegiatan,mereka terpaksa harus patungan. Bahkan anggotanya harus berdikari sendiri untuk membiayai organisasi tersebut.
Seperti Pramuka di kecamatan lain, Pramuka di Kecamatan Ciawi harus rela kerja sukarela untuk membangun sebuah pos bagi organisasi tersebut. Hal itu diungkapkan Ketua Ranting Kecamatan (Kuaran) Ciawi Ade Hayu GJ. Dia mengatakan, pos yang kini sedang dibangun, adalah hasil swadaya dari para anggotanya. Caranyapun bermacam - macam dari mulai menjual stiker sampai patungan. "Meskipun demikian,kami bertekad agar pos pramuka dikecamatan Ciawi bisa terwujud," jelas dia.
Untuk itu, lanjutnya, kemandirian secara mutlak sangat diperlukan dalam organisasi Pramuka. Karena sama sekali tidak ada sokongan dana dari pemerintah. "Kemandirian adalah syarat yang harus dimiliki oleh setiap anggota pramuka," tegasnya lagi.
Anggota Pramuka Kecamatan Ciawi Yudi mengamini. Saat ini untuk pramuka Kecamatan Ciawi memang sedang membangun pos dengan swadaya. Pembiayaannya didapat dari hasil usaha anggotanya sendiri. "Kami bertekad kantor itu akan terwujud,karena dengan adanya pos minimal segala administrasi bisa dipusatkan disana," tutup dia.
(ash/b/suf)
