Cisarua - Tangan - tangan kreatif pemuda Leuwimalang mampu menyulap Garis Sepadan Sungai (GSS) menjadi objek wisata yang sangat alami. Sangat berbeda dengan GSS yang biasanya terkesan kumuh dan dipadati bangunan. Disana kita akan dapat memanjakan mata dengan warna - warna bunga yang terhampar,serta deretan batu kali yang tersusun rapi.
Kesan tradisional diperkuat dengan adanya saung - saung yang tebuat dari bambu dan beratapkan ilalang. Suara derasnya aliran Sungai Ciliwung akan terdengar mendayu serta merta diiringi udara dingin, menjadi satu harmoni alam yang mampu membuat otak penikmatnya menjadi fresh.
Pengelola tempat tersebut H.Iwan mengatakan, ramah lingkungan adalah konsep yang diterapkan dalam pemanfaatan GSS tersebut. Sehingga bisa menjaga kealamiannya. "Manfaatkan Garis sepadan sungai bukan berarti harus merubah dan merusak alam," katanya.
Pemuda Leuwimalang yang ikut bergabung dalam komunitas itu Iman menjelaskan, selain pelancong disuguhkan pemandangan dan suasana alami, mereka juga bisa berolahraga rafting menyusuri sungai Ciliwung. "Kami fokus pada kepuasan pengunjung,dan berusaha menyuguhkan yang terbaik dari kemurahan alam,"jelas dia.
Salah seorang wisatawan domestik Dede mengaku sengaja datang untuk refresing dan menikmati kealamian yang ada disana. Sekedar untuk menghilangkan kejenuhan dari rutinitas sehari – hari. "Lumayan,suasananya berbeda,sangat alami dan tidak terkesan dibuat - buat," akunya.
(ash/b/suf)
