Megamendung -Terbengkalainya pembangunan jalur alternatif lingkar utara puncak yang melewati empat desa. Yakni Desa Megamendung ,Desa Pasir Angin, Desa Cipayung dan Desa Cipayung Girang sangat disesalkan oleh masyarakat,seperti yang dikatakan anggota BPD Cipayung Mamun. "Kami atas nama masyarakat Desa Cipayung sangat kecewa atas kebijakan Pemkab Bogor,atas tidak dikeluarkannya Bankeu Bupati Bogor untuk meningkatkan jalan Alternatif Utara Puncak yang seharusnya sudah bisa dirasakan manfaatnya,” kata dia.
Tanggapan tentang gagalnya pembangunan jalur alternatif itupun mendapat tanggapan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor komisi III Adi Suwardi. Menurutnya, bupati harus berani dan bisa menjelaskan mengapa dana bantuan keuangan itu tidak dikucurkan. "Artinya kalau selama itu sesuai dengan aturan yang ada. Bupati harus berani mengucurkan itu dengan berbagai konsekuensi tentunya," papar dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Kader Pembangunan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DBMPD) Kabupaten Bogor Ike Silvyani menjelaskan, tidak cairnya bantuan keuangan untuk pembangunan jalur aktetnatif lingkar utara puncak karena terhambat bantuan keuangan yang bermasalah pada Desa Tamansari Kecamatan Tamansari. "Kebetulan itu masuk ke dalam perubahan. Jadi memang di perubahan ini tidak bisa dicairkan. Memang salah satu penyebabnya kita akui kasus Tamansari. Dengan adannya kasus tamansari membuat aparat penegak hukum itu lebih melek, sehingga waspada," paparnya.
(ash/b/suf)
