“Jujur saya kaget karena ternyata belum semua pengusaha hotel dan restauran tergabung dalam PHRI,”Kata Edwin. Seharusnya, lanjut Edwin,organisasi PHRI dimanfaatlkan pengusaha dan didukung pemerintah daerah. Dengan tujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perhotelan dan restauran. “Kalau bergabung dengan PHRI sudah dipastikan angka kunjungan hotel dan restauan dapat terkontrol, bahkan bagi pengusaha banyak manfaat yang akan didapat jika sudah bergabung dengan PHRI,” ungkapnya lagi.
Edwin meyakini,banyaknya pengusaha hotel dan restauran yang memang belum bergabung, kerena kurangnya pengetahuan tentang organisasi tesebut. “Saya beharap pemkab mendorog upaya PHRI agar semua pengusaha hotel dan restaurant bisa semua bergabung,”pintanya.
Sebelumnya Ketua Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor Budi Sulistyo mengakui hingga saat ini, masih banyak Hotel dan restaurant yang belum bergabung dengan PHRI, sehingga menjadi kewajiban PHRI untuk mengajak teman teman pengusaha Hotel dan Restaurant yang belum bergabung.
“Kalau hotel yang belum bergabung mungkin tidak terlalu banyak, akan tetapi restaurant yang pertumbuhannya cukup pesat disejumlah wilayah, yang lebih banyak yang belum bergabung dengan PHRI,” katanya.
Menurut dia, dengan bergabungnya para pengusaha hotel dan restauran banyak manfaat yang akan didapatkan, selain PHRI sebagai jembatan antara pengusaha dan pemerinta daerah, juga bisa mendapatkan informasi dan mempromosikan masing masing produck unggulan.
“Ya, memang belum banyak yang mengetahui manfaatnya, namuan kami akan terus melakukan sosialisasi, kepada semua jajaran hotel dan restauran sehinga semua pengusaha bisa bergabung dalam wadah ini,” tutupnya.
(ujg/b/suf)