MEGAMENDUNG - Pemadaman Listrik selama 2O menit yang dilakukan PLN Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Cipayung pada selasa (10/04) lalu mengganggu Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMA/MA 2018 di SMAN 1 Megamendung. Penyebabnya, seekor burung merpati tersangkut di kabel listrik PLN di jalur arah Arca, Desa Sukaresmi. Kepala UPJ PLN Cipayung, Dani membenarkan terjadinya pemadaman tersebut. Kata dia, penanganan cepat langsung dilakukan ketika mendapat laporan indikasi gangguan.
Dia juga mengaku sudah meminta maaf atas terjadinya gangguan tersebut kepada SMAN 1 Megamendung."Betul hari Selasa tanggal 10 April terjadi gangguan, dan dilakukan perbaikan yang mengharuskan dipadamkannya arus listrik di jalur tersebut selama kurang lebih 20 menit, sehingga mengganggu pelaksanaan UNBK di SMAN 1 Megamendung," ujarnya.
Gangguan memang rentan terjadi, lanjut dia, karena PLN masih menggunakan jaringan tipe udara.
Jenis jaringan ini sangat sensitif sehingga ketika dihantam pohon tumbang, terinjak binatang atau bahkan layangan yang menyangkut bisa berdampak padam.
"Tapi PLN UPJ Cipayung tidak tinggal diam, pemangkasan pohon rutin kita lakukan dan imbauan kepada masyarakat agar tidak bermain layangan di dekat jaringan listrik agar penyebab gangguan bisa diminimalisir dan jaringan tetap aman serta handal. Dengan begitu pelanggan pun senang," jelasnya.
Akibat kejadian tersebut,ratusan siswa SMAN 1 Megamendung, terutama peserta sesi dua UNBK harus kehilangan waktu hingga hampir satu jam lebih, karena aksi pemadaman listrik tersebut. Ini bukan kali pertama pemadaman terjadi, saat berlangsungnya UNBK SMK lalu, juga berlangsung hal serupa. Disinyalir ada unsur kesengajaan yang dilakukan PLN UPJ Cipayung.
"Listrik tiba-tiba padam pada pukul 11.30 WIB, lebih tepatnya pada sesi kedua," ungkap pengawas UNBK SMAN 1 Megamendung, Antoni. Saat mati listrik, lanjutnya, pihaknya langsung menghidupkan genset. Tapi proses sinkronisasi ulang pada masing-masing komputer memakan waktu."Peserta ujian sempat khawatir saat listrik mati, karena takut data hilang, akan tapi semua dapat diantisipasi meskipun memakan waktu cukup lama," terangnya.
(ash/b/suf)