CIAWI – Simpang Ciawi mempunyai daya tarik tersendiri bagi para pelaku ekonomi. Dari mulai bos besar sampai pengais rezeki recehan.Keberadaannya perlu penataan yang serius. Karena selain Pedagang Kaki Lima (PKL) kehadiran anak jalanan (Anjal) membuat pertigaan semakin terlihat tak karuan.
Setiap hari dapat disaksikan,anak jalanan tersebut berkerumun di titik - titik strategis. Bahkan gadis - gadis belia dibawah umur sering nampak naik turun angkutan kota (Angkot) untuk menjual suara pas-pasan. Adalah Tata (16) dan Nanda (14),dua orang warga Kecamatan Cisarua tersebut mengaku sering mengamen karena diajak teman. "Paling di Pertigaan Ciawi cuma kumpul - kumpul doang hanya sekedar merokok dan ngopi saja," aku Nanda.
Gadis yang masih bersekolah itupun mengatakan,penghasilan dari ngamen untuk jajan saja. Bahkan, dirinya mengaku pendapatan tak menentu. “Hasilnya tak seberapa, tapi cukup untuk sekedar jajan,” ungkapnya lagi. Alasan lain diungkapkan Tata, ia menjelaskan,sejak putus sekolah, ngamen menjadi mata pencahariannya. Itupun dia lakukan karena desakan ekonomi keluarga. "Orang tua saya pisah, mau tidak mau saya harus membantu ekonomi keluarga," jelas dia.
Sementara itu, Kasi Trantib Ciawi Sunarto memaparkan, sebenarnya banyak anak - anak jalanan yang sering mangkal di Ciawi. Terkadang ada juga orang yang mengeluhkan keberadaan mereka. "Tadi pagi kami razia, jumlahnya banyak, ketika mobil patroli datang mereka kabur," paparnya. Pihaknya mengaku, menertibkan keberadaan Anjal tidak mudah. Bahkan banyak diantara mereka yang bukan warga Ciawi dan sekitarnya. “Banyak juga dari luar daerah,” tutupnya.
(ash/b/suf)