CIJERUK – Intensitas hujan lebat dua hari ini membuat sejumlah wilayah di dua kecamatan, yakni Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Cigombong, dilanda longsor. Seperti di Kampung Bojongkopi, RT 03/05, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, sebuah jembatan dengan panjang lima meter dan lebar tiga meter ambles tergerus derasnya air dan memutus jalan penghubung antardua kampung. Sedangkan di Kampung Pangkalan, RT 01/01, Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, tebing setinggi 17 meter dengan lebar 15 meter longsor menutupi akses jalan.
Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan Desa Cipelang, Deden, mengatakan, longsor terjadi saat hujan lebat mengguyur Bogor. Karena tak kuat menahan derasnya air, jembatan penghubung dua kampung itu ambles dan terputus. “Untuk kendaraan bermotor sudah tak bisa melintas. Kalau pejalan kaki masih bisa, karena menggunakan jembatan darurat yang terbuat dari bambu,” bebernya. Beruntung, tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut. Saat jembatan ambles, tidak ada warga yang melintas.
Terpisah, Kades Watesjaya, Rudi Irawan, memaparkan, bencana longsor juga terjadi di wilayahnya. Tebing setinggi 17 meter ambrol dan menutup akses jalan. Meski tidak ada korban jiwa dan kendaraan tertimpa material longsor, Jalan Kampung Pangkalan sempat terputus karena tertutup material tanah dan lumpur.
Mendapat laporan tersebut, Rudi meminta aparat segera bertindak. Dibantu warga, sedikit demi sedikit material longsor bisa dibersihkan dan jalan bisa kembali digunakan. “Longsor terjadi pukul 15:40 WIB. Warga dibantu Bhabinsa dan Bhbabinkamtibmas serta Satpol PP langsung membersihkan sisa material longsor. Sehingga saat ini jalan bisa kembali dilintasi roda dua maupun roda empat,” tegasnya. (nto/b/suf/py)