-
CIGOMBONG - Mendapat siswa kelas satu hanya sepuluh orang pada tahun ajaran 2018/2019,tak lantas membuat SDN Sukamanah, Desa Tugu Jaya patah arang.Proses kegiatan pembelajaran tetap berlangsung. Kepala SDN Sukamanah Abdul Fatah menyebut pemicu hal tersebut adalah jarak yang lumayan jauh dan akses infrastruktur jalan yang tidak baik menuju sekolah. Selain itu SDN Sukamanah tidak menjadi pilihan utama. Terdapat beberapa sekolah di satu kecamatan yang sama dikategorikan favorit oleh masyarakat.
"Sampai masuk tahun ajaran baru, hanya 10 murid yang mendaftarkan diri. Jumlah ini terbilang sedikit dibanding tahun sebelumnya," ujar Abdul Fatah. Agar mendapat sarapan anak didik maksimal, dia mengaku telah berupaya memberikan sosialisasi dan menyebar undangan kepada masyarakat, jauh sebelum masa pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dibuka. Namun memang kehendak masyarakat tidak dapat dipaksakan.
"Kami tidak bisa memaksa agar masyarakat menyekolahkan ke SDN Sukamanah. Itu merupakan keinginan dan hak pribadi mereka. Tapi kita sebagai penyelenggara pendidikan sudah berusaha semaksimal mungkin mengarahkan untuk bersekolah ke sini," kata Abdul Fatah. Minimnya sekolah mendapat anak didik juga terjadi di SDN Ciawi 03 Kecamatan Ciawi. Karena faktor letak dan akses, sekolah percontohan inklusi di Kabupaten Bogor itu, kurang diminati masyarakat. Kepala SDN Ciawi 03, Yusuf Iskandar mengungkap situasi tersebut sudah berlangsung dalam dua edisi PPDB. "Sejak gedung SDN Ciawi 03 direlokasi, minat masyarakat turun," ujarnya.
Dijelaskan, gedung SDN Ciawi 03 direlokasi dari semula berada satu hamparan dengan SDN Ciawi 01 dan 02 di Desa Bendungan ke Desa Ciawi. Lokasi saat ini berada di perkampungan dan sulit diakses karena kondisinya sempit. "Memang mudah diakses menggunakan transportasi umum, tapi lokasinya di jalur rawan macet sehingga ada asumsi masyarakat menyekolahkan ke SDN Ciawi 03 sangat rumit," terangnya. Yusuf Iskandar melanjutkan, dari dua rombongan belajar yang disediakan atau 80 kuota, tidak terpenuhi. "Ya itu tadi penyebabnya. Mudah-Mudah2an rencana Pemerintah membebaskan jalan masuk segera direalisasikan," harapnya.(ash/b/suf)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Jumat, 13 September 2024 | 18:48 WIB
Rabu, 11 September 2024 | 09:03 WIB
Kamis, 29 Agustus 2024 | 11:33 WIB
Selasa, 11 Juni 2024 | 09:45 WIB
Rabu, 22 Mei 2024 | 20:58 WIB
Rabu, 22 Mei 2024 | 14:32 WIB
Senin, 20 Mei 2024 | 09:30 WIB
Jumat, 17 Mei 2024 | 19:11 WIB
Jumat, 17 Mei 2024 | 11:57 WIB
Rabu, 15 Mei 2024 | 16:53 WIB
Sabtu, 11 Mei 2024 | 17:49 WIB
Selasa, 7 Mei 2024 | 14:09 WIB
Senin, 6 Mei 2024 | 14:15 WIB
Jumat, 3 Mei 2024 | 17:26 WIB
Jumat, 26 April 2024 | 19:22 WIB
Minggu, 21 April 2024 | 17:49 WIB
Selasa, 16 April 2024 | 17:32 WIB
Selasa, 16 April 2024 | 17:09 WIB
Minggu, 14 April 2024 | 08:50 WIB
Senin, 1 April 2024 | 15:12 WIB