METROPOLITAN - Cai Tao, seekor giant panda salah satu koleksi satwa yang menjadi ikon dunia yang tiba di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, tahun lalu menerima penghargaan sebagai Panda Terfavorit di ajang Giant Panda Global Award (GPGA). ”GPGA merupakan penghargaan bergengsi bertaraf internasional yang digelar setiap tahun. Cai Tao menerima award untuk kategori Panda Terfavorit di luar China,” kata Direktur TSI, Jansen Manansang. Jansen menuturkan, TSI sudah sangat terkenal sebagai salah satu dari berbagai taman safari terbesar di benua Asia dengan komitmen dan peran yang kuat dalam bidang konservasi satwaliar sejak 1995. TSI juga sebagai pemimpin dalam hal mempromosikan kesadaran dan pendidikan untuk konservasi alam di Indonesia. ”Untuk kegiatan konservasi tampak jelas dari kedatangan Giant Panda ke Indonesia yang merupakan negara ke-16,” ujarnya. Lalu, HOD Marcomm TSI Bogor, Yulius Suprihardo, mengatakan, GPGA diberikan kepada Siti Nurbaya Bakar yang juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang berkontribusi sebagai pembina di bidang konservasi secara global. ”Atas dukungan dan eksistensi dari Kedutaan RRT untuk Indonesia, sekarang memiliki kesempatan melihat dan bertukar pengalaman mengenai Giant Panda dari negara asalnya,” jelasnya. Saat ini, kata dia, ada 1.864 ekor giant panda yang berada di alam. Jumlah populasi giant panda di kebun binatang tercatat hanya 520 ekor. ”Hasil karya ahli giant panda dari China pada konservasi in-situ maupun eksitu merupakan sebuah pertanda yang sangat meyakinkan bahwa masih ada harapan bagi satwa terancam punah ini maupun satwa lainnya,” katanya. Menurut dia, giant panda adalah representasi kehidupan liar dan banyak juga jenis satwa liar lainnya mendapatkan keuntungan dari upaya-upaya yang dilakukan pada bidang konservasi giant panda. ”Seperti kita ketahui panda sendiri satwa dari Tiongkok yang juga satwa ikon dunia, lambang perdamaian yang sangat terkenal di dunia,” ucapnya. (sin/suf/py)