METROPOLITAN – Caringin , Warga Desa Cimandehilir bakal menggelar unjuk rasa (unras) saat peresmian Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) oleh Presiden Joko Widodo. Warga kesal lantaran masih banyak persoalan yang belum diselesaikan pelaksana atau pengelola Tol Bocimi. Terutama warga yang tinggal di seputar gerbang tol keluar-masuk (interchange) Caringin. Di antaranya tidak tersedianya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), masih terjadi banjir akibat belum dibenahinya saluran air, perekrutan tenaga kerja dan lainnya. Tokoh masyarakat Cimandehilir, Iron, mengatakan, akibat proyek Tol Bocimi, warga terpaksa harus memutar sangat jauh dari RT 07/01, Kampung Bojongmenteng ke RW 02 Kampung Tengektengah. ”Kasihan kan warga banyak yang bekerja, sekolah dan ngaji. Banyak juga orang tua dan nenek-nenek yang terpaksa harus berjalan kaki kalau mau mengaji. Nggak mungkin kalau setiap saat menggunakan kendaraan bermotor,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua RT 04/01, Kampung Tengek, Hasan, mengatakan, berbagai protes sering disampaikan masyarakat. Di antaranya sempitnya tikungan jalan dan tidak terpasangnya pagar beton pembatas antara jalan tol dengan jalan warga, sehingga membahayakan pengguna jalan. ”Pekerjaannya sering diprotes masyarakat. Setelah diprotes baru dibuatkan pagar beton pembatas dan pelebaran tikungan jalan,” ujarnya. Selain itu, sambung dia, beberapa rumah warga juga kerap terdampak banjir lantaran sejumlah saluran air belum dibenahi. Banyak tebingan yang belum dipasangi turap. Belum lagi soal perekrutan tenaga kerja, banyak warga yang ingin diakomodasi saat tol dioperasikan. ”Warga mendukung pembangunan Tol Bocimi, tapi pelaksana dan pengelola tol juga harus mendukung kondisi warga,” imbuhnya. Hasan menegaskan, janji pihak tol untuk merehabilitasi dua musala pun belum diselesaikan.(ash/b/suf/py)