METROPOLITAN - Megamendung  Lokasi yang diduga sebagai tempat prostitusi di Megamendung kemarin didatangi Balai Rehabilitasi Sosial (BRS) Watunas Mulyajaya, Jakarta. Kunjungan tersebut sebagai bentuk sosialisasi program baru dan jangkauan penerima manfaat. Tak kurang 33 wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) di Megamendung dikumpulkan dalam satu ruangan untuk diajak mengikuti pelatihan dan pembinaan. Kepala Seksi Advokasi BRS Watunas Mulyajaya, Gustaman, mengatakan, selama ini pihaknya hanya memberikan pembinaan dan pelatihan kepada wanita atau PSK hasil razia. Namun pola kerja kini berubah yakni pihak balai mendatangi lokasi prostitusi untuk menawarkan pelatihan dan pembinaan kepada para PSK. ”Ya, kalau sebelumnya balai hanya menerima PSK hasil razia, sekarang kita datangi mereka untuk mengikuti pelatihan dan pembinaan,” ujar Gustaman. Nantinya, sambung dia, ketika para PSK ini siap mengikuti pembinaan dan pelatihan, mereka diberi pilihan bimbingan keterampilan. Ada empat jenis keterampilan, di antaranya keterampilan kerajinan tangan, salon, kecantikan dan menjahit. ”Dari empat jenis keterampilan itu mereka bebas memilih,” terangnya. Selain keterampilan, tambah dia, bimbingan mental sosial dan bimbingan keagamaan menjadi hal penting yang akan diberikan di balai nanti. Sebab, saat ini BRS Watunas Mulyajaya sudah bekerja sama dengan Ponpes Darul Tauhid pimpinan Aa Gym. Gustaman menuturkan, tahun ini sangat berbeda. Jika sebelumnya panti kini berubah menjadi balai. Praktis, programnya pun berbeda. ”Kalau dulu saat masih status panti, satu tahun hanya ada dua program per semester. Kini setelah berubah menjadi balai ada tiga program pelatihan. Pelatihan dua minggu, dua bulan dan empat bulan. Yang membedakan waktu pelatihan tersebut tergantung situasi atau kondisi penerima manfaat,” pungkasnya. (ash/b/ suf/py)