METROPOLITAN- Proyek jalur ganda (double track) Bogor-Sukabumi menelan biaya cukup besar. Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikeluarkan tiga tahun ke depan totalnya mencapai Rp2.266 triliun. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menjelaskan, akses jalur Cigombong-Cicurug ditargetkan rampung Oktober ini. Rinciannya, anggaran jalur ganda Bogor-Sukabumi pada 2019 Rp503 miliar, pada 2020 Rp1,32 triliun dan 2021 Rp443 miliar. Menurut dia, terdapat pekerjaan yang membutuhkan anggaran tambahan, yakni galian, dinding penahan tanah, jembatan penyeberangan orang (satu dari lima lokasi), penataan track layout Stasiun Cigombong dan Stasiun Cicurug, overpass empat lokasi, jembatan dan wesel 14 unit. Menhub mengatakan, jalur ganda Cigombong-Cicurug terdapat pola aktivitas ekonomi yang cukup besar yang bisa dilayani dengan transportasi kereta api dan adanya kegiatan industri air minum dan pertanian. Melihat kondisi tersebut, kapasitas akan dinaikkan dari 600.000 penumpang menjadi 1,8 juta penumpang dan barang naik tiga kali lipat. Frekuensi perjalanan KA penumpang dari enam kali sehari menjadi 12 kali per hari serta KA Barang dari dua kali sehari menjadi delapan kali dengan rangkaian lebih panjang. Selain itu, meningkatkan waktu tempuh KA untuk Bogor-Sukabumi dari 123 menit menjadi 80 menit. “Jadi, aksesibilitas Sukabumi untuk penumpang dan barang semakin bagus,” katanya. Sekadar diketahui, proyek jalur ganda Bogor-Sukabumi merupakan proyek stategis nasional yang masuk Perpres Bokor 58 Tahun 2017, di mana bertujuan mengurangi kepadatan lalu lintas raya, terutama Jakarta-Bogor-Sukabumi, meminimalisasi biaya angkutan dan barang/distribusi logistik nasional dan meningkatkan frekuensi pelajaran KA penumpang dan barang. (rb/feb/py)