METROPOLITAN – Pasar Cisarua yang tidak pernah tersentuh sejak diresmikan tahun 1990, akhirnya mendapatkan perhatian dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Sesuai dengan janji pada masa kampanye lalu, revitalisasi dimulai dengan dilakukannya peletakkan batu pertama.
Ridwan Kamil yang datang dengan menggunakan baju pramuka diampingi oleh Bupati Bogor Ade Yasin, langsung disambut jajaran direksi baru PD pasar tohaga. Direktur Utama PD pasar tohaga, Haris Setiawan mengapresiasi perhatian Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
“Saya harap pembangunan selanjutnya masih mendapatkan dukungan dari provinsi. Karena ini masih tahap pertama yang berfokus pada blok D,” katanya kepada Metropolitan.
Haris juga menjelaskan bahwa di blok D ada sebanyak 48 kios dan juga 269 los yang akan direnovasi. Dengan dana sebesar Rp. 10 Miliar, Haris berharap bahwa pembangunan bisa selesai akhir tahun nanti karena terhitung 120 hari kerja.
“Ini adalah salah satu bentuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan juga pedagang yang ada. Karena di dalam pasar yang sehat terdapat barang yang bagus dan juga pembeli nantinya akan senang,” jelasnya.
Lebih lanjut Haris menegaskan bahwa kebutuhan untuk revitalisasi total Pasar Cisarua membutuhkan dana Rp. 35 Miliar, dan saat ini yang baru turun itu sebesar Rp. 10 Miliar dan sehingga sinergitas antara provinsi dan juga Pemkab mudah-mudahan bisa tetap terjaga.
Di lokasi yang sama, Bupati Ade Yasin menyebutkan bahwa pembangunan yang berlangsung saat ini menjadi tanggung jawab Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin). Tetapi nantinya untuk pengelolaannya akan diserahkan kepada PD pasar tohaga.
“Saya harap apa yang sudah diberikan oleh Gubernur ini bisa dijaga dan juga dimanfaatkan semaksimal mungkin nantinya,” ucapnya. Sementara itu, Ridwan Kamil sendiri mengakui potensi yang ada di Pasar Cisarua itu sangat banyak dan juga bisa menjadi salah satu pendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Bogor jika dikelola dengan baik.
“Saya rasa, semua pasar itu harus dijaga ya, karena di pasar itu ada beberapa hal yang tidak bisa dihapuskan seperti terjadi nya proses tawar menawar, itu yang bagus,” pungkasnya.(cr2/b/suf)