CISARUA - Pembangunan enam Ruang Kelas Baru (RKB) di SMP Negeri 2 Cisarua menuai polemik. Diduga telah terjadi konspirasi lelang yang dilakukan pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Bogor kelompok kerja (pokja) 5 dengan perusahaan pemenang tender PT Somba Hassida yang beralamat di Jakarta.
Hal tersebut terkuak setelah Direktur CV Raihan Putra, Jonarudinsyah, 'bernyanyi' lewat surat sanggahan yang dikirimkannya ke kepala kantor ULP Kabupaten Bogor. Menurutnya ada tahapan yang dilewati PT Somba Hassida,yaitu tahapan pembuktian kualifikasi yang tidak dihadiri satu orangpun dari perusaahaan tersebut. "Tahapan itu sangat penting, meskipun pimpinannya tidak bisa hadir. Namun setidaknya ada perwakilan yang memang dikuasakan perusahaan," katanya.
Dia juga menjabarkan, banyak kejanggalan yang terdapat dalam proses lelang itu."Seolah pemenangnya memang sudah ditentukan atau diduga ada 'kongkalingkong' antara ULP dan PT Somba,"paparnya.
Selain itu,sambung Jon, meskipun ada pihak di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor yang menolak, tapi tetap saja pemenang dari tender tersebut adalah PT Somba. "Untuk dukungan beton dan plafon yang menjadi persyaratan juga sangat diragukan keasliannya,sementara ada kesan saling lempar antara Disdik dan ULP terkait kebijakan pemenang tender," Jelasnya.
Kepala Pokja 5 ULP Kabupaten Bogor, Warman, tidak bisa dihubungi, meskipun berkali - kali di telepon. Bahkan pesan singkat permohonan informasi terkait lelang tersebut, tidak dijawab. (ash/b/els)