METROPOLITAN - CISARUA Keberadaan sampah di Desa Cibeureum disulap menjadi berkah bagi warganya. Setiap rumah, warga mengubah sampah jadi komoditi yang bisa dijadikan penghasilan tambahan bagi rumah tangga lewat bank sampah.
"Sampah dikumpulkan di masing - masing rumah tangga dan dipisah antara organik dan nonorganik. Yang nonorganik dibeli melalui ecovillage yang bekerja sama dengan BUMDes," kata Kepala Urusan Perencanaan Desa Cibeureum, Supri Haryoko. Dia juga mengatakan, tidak mudah meyakinkan warga masuk dalam sistem tersebut sehingga perlu kesabaran.
"Setelah semuanya paham dan mengerti, akhirnya mereka menjadi antusias. Kini sampah di Cibeureum bukan lagi musibah tapi menjadi berkah," bebernya.
Warga Cibeureum, Isnaini, mengaku bersama rekannya membangun bank sampah. Keberadaan bank sampahnya mendapat respons dari warga.
"Sampah dibagi dua, ada organik dan nonorganik. Sampah rumah tangga yang tidak bisa dijual,dijadikan pupuk kompos, sedangkan yang berupa plastik dijual ke pengepul dan berakhir di BUMDes," jelasnya.
Warga Kampung Asparagus RT 01/02, Uus Saepuloh, mengaku terbantu dengan adanya bank sampah karena kampungnya menjadi ramah lingkungan.
"Meskipun belum lama, tapi sudah terasa manfaatnya. Di samping menjadi pemghasilan tambahan, bisa menjadikan kampung ramah lingkungan," tutup Uus. (ash/b/els)