METROPOLITAN - CIAWI Uang Rp181 juta sudah digelontorkan untuk penyertaan modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pandansari,yang diambil dari Dana Desa (DD) tahun 2019 silam. Namun sampai saat ini BUMDes tersebut baru membeli anak kambing sepuluh ekor dan menyewa satu unit kandang di Kampung Hegarmanah RT 04/08, Desa Pandansari. Kendati permodalan sudah masuk ke rekening BUMDes pada Desember 2019,namun usaha kambing baru dimulai sejak satu minggu lalu. Usaha lainnya yakni gas elpiji juga berjalan. Padahal, Ketua BUMDes Pandansari, Sarengat, mengaku sudah mengalokasikan sekitar 80 persen atau setara dengan Rp144.800.000. "Sekarang baru sekitar 80 persen anggaran. Target tiga bulan sudah ada penghasilan," jelasnya kepada wartawan. Namun, keberadaan BUMDes Pandansari masih disangsikan bisa menjadi andalan Pendapatan Asli desa (PADes). Menurut Sarengat, usaha dagang tidak bisa dipastikan pendapatannya. "Kalau target PAD maunya secepatnya. Kalau bisa cepat ngapain dilama-lama. Semua kan butuh waktu, apalagi namanya dagang," harap Sarengat. (ash/b/els)