Senin, 22 Desember 2025

Wamendes Ikut Panen Cengkeh di Cijeruk

- Selasa, 9 Juni 2020 | 08:29 WIB

METROPOLITAN – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) mengimbau seluruh masyarakat desa di Indonesia agar optimis dan tetap produktif dalam menghadapi kehidupan new normal pascapandemi Covid-19. Demikian disampaikan Wakil Menteri Desa (Wamendes)/PDTT, Buri Ari Setiadi, saat menghadiri panen perdana cengkeh Kebun Koperasi KP-M90 FTUI yang dikelola Kelompok Tani Famili Tani Sejahtera di Kampung Gegerbitung, Desa Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Senin (8/6). Menurutnya, saat ini desa sebagai lumbung pangan nasional dan pusat pertanian harus bisa memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi ketahanan pangan. ”Banyak potensi di Desa Cijeruk yang bisa kita gali. Mulai dari tanaman cengkeh, talas, nanas dan tanaman pangan lainnya. Karena itu, kita berharap desa ini bisa subur dari berbagai produktivitas, terutama berbagai tanaman yang dihasilkan agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. Di samping itu, kata Budi, sifat gotong-royong dan kebersamaan solidaritas sosial harus tetap diterapkan supaya bisa menjadi inspirasi bagi desa lain di seluruh Indonesia. ”Semoga bisa jadi contoh, karena dari laporan hasil cengkeh setiap hektarenya mencapai dua ton. Bahkan, kalau dihitung bisa 30 hingga 60 ton. Belum lagi kalau cengkehnya diberi nilai tambah atau nilai teknologi tepat guna seperti dapat disuling untuk dijadikan minyak cengkeh yang berguna untuk obat sakit gigi,” katanya. Dalam memberi nilai tambah bagi perekonomian desa, sambung dia, pihaknya akan membantu proses pemasaran hasil tanaman cengkeh tersebut. Ini dilakukan untuk memangkas mata rantai distribusi barang dari perburuan pihak yang mencari keuntungan sepihak. ”Ya kita bakal bantu pemasarannya sekaligus mengimbau pada pelaku ekonomi di Indonesia supaya jangan sampai masyarakat desa memperoleh harga murah atau kurang baik. Sementara keuntungan dan nilai tambahnya diperoleh oleh pihak-pihak yang hanya mengambil ekonomi rente dari proses produksi pertanian ini. Untung boleh, tapi jangan terjadi pengisapan atau penindasan terhadap petani, masa dari petani dibeli murah sedangkan dia jualnya mahal dan untungnya gede,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Siti Nurianty, menyatakan kehadiran wamendes ini dapat menginspirasi keseluruhan untuk tetap semangat di tengah pandemi Covid-19. ”Tetap semangat bekerja dan fokus ke lahan pertaniannya. Mari kita dorong semoga pertanian ini tetap menjadi mata pencaharian mereka. Apalagi dari dulu hingga sekarang peran pertanian sangat vital. Sebab, hampir 80 persennya kehidupan mata pencaharian ekonomi masyarakat bergantung pada pertanian,” tuturnya. Terkait lahan pengelolaan pertanian di lokasi tersebut untuk lahan desanya sekitar 190 hektare, pangan 97 hektare dan daratnya 50 hektare. ”Kalau tenaga petani melibatkan 250 orang. Mudah-mudahan di awal panen perdana yang bagus ini, tahun depan bisa menambah potensi lebih baik untuk desa ini,” harapnya. (nto/c/feb/ py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

PTPN 1 Regional 2 Pasang 6 Plang di Lahan Ilegal Puncak

Jumat, 13 September 2024 | 18:48 WIB
X