METROPOLITAN – Pembayaran uang kerahiman dan pembebasan lahan double track Bogor–Sukabumi terpaksa diundur ke 2021. Hal tersebut lantaran adanya pergeseran anggaran dari pemerintah pusat untuk penanganan Covid-19. Kepala Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa Bagian Barat, Erni Basri, menerangkan, ada 30 titik pengerjaan jalur double track, mulai dari Paledang sampai Sukabumi. Sekadar diketahui, proyek pembangunan jalur ganda lintas Bogor-Sukabumi memiliki panjang 26,7 kilometer. Pengerjaan proyek itu ditargetkan rampung Agustus 2021. ”Untuk segmen Cicurug-Cigombong ditarget selesai Desember 2020,” ujarnya. Namun khusus pengerjaan di Kota Bogor yang melintasi dua kelurahan, yaitu Paledang dan Batu Tulis, double track memiliki panjang 9,6 kilometer. ”Jadi, untuk pengerjaan ini kita fokuskan dulu ke pembangunan yang tanahnya langsung untuk rel kereta, panjangnya 9,6 kilometer. Sisanya sambil menunggu pembayaran selesai,” bebernya. Selain itu, Erni juga menerangkan kalau dalam proses pengerjaan double track ini melibatkan 335 orang yang merupakan bagian dari program padat karya. Sedangkan khusus pengerjaan Paledang-Ciomas, padat karya melibatkan 100 orang setiap harinya. ”Kita dari Bogor sampai Sukabumi 30 titik, ada sekitar 335 orang. Namun hari ini Ciomas sampai Bogor itu 100 orang,” terangnya. Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan jalur ganda lintas Bogor Sukabumi, David Sudjito, mengaku masih ada 1.169 bidang tanah di Kelurahan Empang dan Batu Tulis yang belum dibayarkan. ”Untuk pembayaran pada 2020 digeser dulu ke penanganan Covid-19, tapi akan dianggarkan lagi tahun depan sebanyak Rp26 miliar,” ujar David saat ditemui di lokasi pembangunan Double Track di Kelurahan Paledang, Kota Bogor, Rabu (16/9). David menjelaskan, uang tersebut sebagai pengganti uang pembongkaran, sewa rumah setahun dan mobilisasi barang-barang. Apabila rumahnya dijadikan tempat usaha, mereka juga akan mendapat biaya kehilangan pendapatan. Sedangkan bagi warga yang sudah mendapat kompensasi mulai mengosongkan tempat tinggal mereka yang berdiri di sepanjang sempadan jalur KA Bogor-Sukabumi. Sebagian lainnya ada yang membongkar rumahnya dan membawa bahan material yang bisa terpakai untuk dijual maupun digunakan kembali di tempat mereka yang baru. ”Intinya, kami akan menyelesaikan pembayaran ini bertahap. Mudah-mudahan tahun depan selesai semua,” tandasnya. (dil/c/feb/py)