METROPOLITAN - Warga Kampung Nagrak, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, dihebohkan dengan kejadian kecelakaan di Jalan Nagrak atau jalur alternatif Cijeruk-Cipaku. Sebab, dalam dua hari terjadi tiga kali kecelakaan tunggal di jalan yang berlokasi di depan Kantor Urusan Agama (KUA). Warga pun meminta pihak terkait untuk menyediakan rambu lalu lintas di sekitar lokasi Jalan Nagrak. Dengan harapan tanda peringatan ini mampu mengurangi angka kecelakaan yang kerap terjadi di lokasi kejadian. ”Siapa tahu kalau sudah dipasang rambu lalu lintas, pengendara lebih hati-hati, sehingga kecelakaan tak terjadi lagi. Makanya saya berharap Dishub Kabupaten Bogor merespons permintaan kami ini,” kata warga sekitar, Saepuloh. Menurutnya, belum lama ini terjadi kecelakaan tunggal di Jalan Nagrak. Mulanya kendaraan jenis Kijang terperosok ke parit jalan. Lalu, truk engkel pengangkut bahan material terbalik. Pada malam harinya, pengendara sepeda motor terjatuh hingga menderita luka-luka. ”Tidak ada korban jiwa. Hanya pengendara motor yang mengalami luka sobek di bagian mukanya,” terangnya. Sekadar diketahui, kondisi Jalan Nagrak terbilang cukup berbahaya. Kondisi jalan yang menanjak, minimnya penerangan jalan serta tidak adanya rambu peringatan dinilai jadi biang kerok kecelakaan. Menanggapi hal tersebut, Kanit Lantas Polsek Cijeruk- Cigombong, Iptu Ma’ruf, mengaku sudah meminta ke Dishub Kabupaten Bogor untuk memperbanyak rambu lalu lintas di Jalan Nagrak. Meski begitu, ia juga meminta pengendara tetap waspada saat melintasi Jalan Nagrak. Sebab, jalur alternatif ini kondisinya berkelok dan penuh tanjakan. ”Kami imbau masyarakat berhati-hati dan perlu konsentrasi yang baik saat melintasi jalur ini (Jalan Nagrak, red),” ingatnya. (nto/b/rez/py)