Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menggelar silaturahmi Penyintas dan Mitra Deradikalisasi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. KEPALA BNPT, Boy Rafli Amar, mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar mantan napiter atau penyintas dan korban tumbuh rasa persaudaraan. ”Kami libatkan penyintas dan eks napiter yang dikenal sebagai mitra deradikalisasi. Tentunya untuk menumbuhkan atau menanamkan persaudaraan antara penyintas dengan korban di masa lalu,” katanya, Selasa (30/3). Jenderal bintang tiga itu menambahkan, dengan dipertemukannya kedua pihak ini juga untuk memutus rasa dendam atau sakit hati di antara mereka. ”Dengan silaturahmi ini, kita pertemukan untuk memutus rasa dendam dan rasa sakit hati serta semangat persaudaraan dan meyakini bahwa kejahatan terorisme melawan nilai-nilai kemanusiaan. Itu yang kita perangi,” ungkapnya. Selain itu, lanjut Boy Rafli, penyintas dan mitra deradikalisasi ini juga bisa menjadi agen perdamaian untuk memerangi atau menangkal paham-paham radikalisme yang berkembang di masyarakat. ”Juga meningkatkan kewaspadaan bersama. Penyintas diharapkan menjadi agen-agen perdamaian kepada masyarakat juga bagian dari propaganda yang selama ini berlangsung. Propaganda itu dilakukan jaringan terorisme,” tegas Boy Rafli. Tak lupa, pihaknya juga harus memperhatikan aspek kesejahteraan yang terus diperjuangkan. Tak dimungkiri mereka memiliki masa lalu kelam yang bisa saja masih sulit diterima masyarakat. ”Silaturahmi ini juga memperhatikan aspek kesejahteraan yang harus kita pikirkan, baik penyintas maupun mitra deradikalisasi. Sebab, kesejahteraan merupakan ending dari program yang kita laksanakan, seperti yang diamanatkan undang-undang. Kita juga ingin mereka semua mandiri, karena ada proses yang sedikit sulit dengan masyarakat mungkin catatan dia sebagai eks napiter. Pendampingan itulah yang senantiasa kita evaluasi,” tutupnya. (*/feb/py)