Kamis, 30 Maret 2023

SPBU Cihideung Paksa Sopir Kendaraan Desa Siaga Beli Pertamax, kok Gitu!

- Kamis, 22 September 2022 | 13:01 WIB
TOLAK: SPBU Cihideung, Kecamatan Cijeruk, menolak kendaraan pelat merah Desa Siaga mengisi BBM jenis Pertalite.
TOLAK: SPBU Cihideung, Kecamatan Cijeruk, menolak kendaraan pelat merah Desa Siaga mengisi BBM jenis Pertalite.

METROPOLITAN - Sopir Desa Siaga Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, mengelu­hkan pelayanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cihideung, Kecama­tan Cijeruk, yang menolak kendaraan pelat merah Desa Siaga mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Perta­lite. Sopir Mobil Siaga dip­aksa mengisi BBM jenis Per­tamax yang harganya jauh lebih mahal, sehingga harus mengeluarkan kocek lebih dalam. Ketua Paguyuban Driver Desa Siaga Kecamatan Cijeruk, Unang, mendapat keluhan dari seluruh sopir Desa Sia­ga. Seperti yang terjadi di SPBU Cihideung, Cijeruk. Kendaraan Desa Siaga ber­pelat merah dilarang mem­beli BBM jenis Pertalite dan diarahkan membeli Pertamax oleh operator SPBU. Bahkan, hingga terjadi adu mulut an­tara sopir dengan operator SPBU. ”Harga BBM naik. Kalau kita dari driver Desa Siaga hanya meminta kesadaran perusahaan Pertamina atau POM, terutama SPBU di Ci­hideung. Kita minta agar kendaraan kita ini diperbo­lehkan mengisi Pertalite. Jangan dipaksa mengisi BBM jenis Pertamax. Memang pe­lat nomor kita ini merah, tapi kendaraan kita ini di­gunakan untuk warga misk­in atau yang kurang mampu. Jangan dipersulit lah,” keluh­nya. Kendaraan Desa Siaga, je­lasnya, merupakan kendar­aan hasil bantuan Pemerin­tah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang digunakan untuk membawa warga kurang mampu. Baik yang sakit, ha­mil, ataupun membawa alat logostik apabila ada bencana alam. Namun, semua itu dila­kukan tanpa meminta imba­lan kepada warga yang meng­gunakan kendaraan tersebut. ”Tugas kita sebagai relawan, untuk membawa warga kurang mampu. Baik ke rumah sakit atau puskesmas tanpa me­minta imbalan apa pun. Ka­lau kita dipersulit atau dip­aksa membeli Pertamax, kasihan warga miskinnya. Mereka juga yang kena im­basnya. Karena tidak mau ribut, terpaksa warga miskin juga ikut menambahkan ong­kos BBM-nya. Sekali lagi, saya mohon agar hal ini jangan sampai terjadi lagi ke depan­nya. Agar kendaraan Desa Siaga diberi kemudahan un­tuk membeli Pertalite,” ucap­nya. Sementara itu, staf SPBU Cihideung, Kecamatan Cijeruk, Jamil, menanggapi keluhan sopir Desa Siaga bahwa ken­daraan Desa Siaga, ambulans, baik berpelat hitam maupun merah, awalnya masih simpang siur. Apakah diperbolehkan atau tidaknya menggunakan Pertalite. Namun, setelah berkoordinasi dengan mana­jemen SPBU, sekarang ini sudah diperbolehkan mengi­si Pertalite. Kendaraan Siaga, ambulans, Damkar, baik ber­pelat nomor merah atau hitam. ”Itu sekarang sudah diper­bolehkan kendaraan khusus untuk Desa Siaga. Apalagi Damkar atau ambulans. Mau pelat hitam atau merah, se­karang banyak mobil jenis APV. Itu ada yang pelat hitam dan merah. Itu boleh. Kita sudah tanya ke teman-teman SPBU untuk mengisi BBM bersubsidi. Sebetulnya sudah lama, namun karena revisi manajemen baru terlaksana baru-baru ini. Dan petugas sudah kita kasih tahu,” tun­tasnya. (nto/suf/run)

Editor: admin metro

Tags

Terkini

X