TANJUNGSARI – Tak hanya di Limusnunggal, warung remang-remang berkedok rumah makan pun tumbuh di Jalan Raya Transyogi Cariu-Cianjur, tepatnya di Kampung Girijaya, Desa Sirnasari, Kecamatan Tanjungsari. Sejumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) kerap menjajakan diri di warung makan yang buka di sepanjang Jalan Transyogi Cariu-Cianjur.
”Warung di sini keberadaannya sudah lama, hanya saja belum tersentuh operasi petugas Pol PP, baik Kecamatan Tanjungsari maupun Kabupaten Bogor. Sehingga hal ini membuat pemilik warung semakin berani, bahkan sampai menyediakan PSK sebanyak empat sampai enam orang per warung,” kata Kasman (39), warga Tanjungsari.
Menurut warga, para PSK yang sehari-harinya jadi pelayan warung itu sering melayani tamu pria hidung belang secara plus-plus. “Biasanya di warung cuma pertemuan awal, sesudahnya langsung dibawa ke penginapan yang tak jauh dari lokasi warung seperti penginapan CA yang berada di Jalan Raya Transyogi,” jelasnya.
Sementara salah seorang pelayan warung di jalur tersebut, Min (28), membenarkan adanya pelayanan plus-plus bagi tamunya. “Ya Pak, kalau hanya jadi pelayan warung saja kapan saya punya uang untuk biaya hidup saya dan anak saya. Sedangkan saya hidup menjanda,” katanya.
Ia mengaku soal bayaran yang diperolehnya sekali buking ke penginapan, hasilnya relatif. ”Tergantung Pak, kalau lagi ramai saya jual mahal dan selalu minta bayaran tinggi. Tetapi kalau tamu lagi jarang ya berapa pun saya mau, asal sesuai. Ya minimnya Rp150 ribu sampai Rp200 ribu,” pungkasnya.
(edi/b/feb/ run)