CITEUREUP - Maraknya sopir tembak di angkutan kota (angkot, red) trayek 44, jurusan Citeureup-Babakanmadang, dikeluhkan sejumlah warga hingga penumpang.
Hal ini dikarenakan, para sopir tembak itu masih di bawah umur bahkan sering ugal-ugalan di jalan raya.
Akibatnya, banyak pengendara maupun penumpang mengeluhkan peristiwa tersebut dan berharap pihak berwajib bisa menilang mau pun memberikan teguran atas maraknya sopir tembak di bawah umur.
”Kalau mau pulang saya itu harus naik angkot, tapi kebanyakan sopirnya masih di bawah umur dan sering ugal-ugalan,” keluh salah seorang penumpang angkot Indri, kepada Metropolitan, kemarin.
Wanita asal Desa Sanja, Kecamatan Citeureup ini berharap, aparat terkait bisa menindak tegas para sopir angkot tembak dan di bawah umur, yang jelas tidak memiliki izin mengemudi.
(edi/b/yok/dit)