JONGGOL - Tiga jembatan darurat yang dibangun masyarakat di bekas jembatan Kali Cipamingkis di Kecamatan Jonggol, dikabarkan hanyut terbawa banjir susulan. Hal ini pun menyulitkan para pengendara dari dua daerah yang ingin melintas ke Cileungsi maupun sebaliknya.
Apalagi warga di wilayah Jonggol harus memutar arah untuk bisa melanjutkan aktivitas sehari-harinya lantaran tak ada lagi jembatan darurat dari kayu. ”Hujan deras membuat sungai meluap dan menyebabkan tiga jembatan yang letaknya berdekatan hanyut terbawa arus,” ujar Camat Jonggol Beben Suhendar kepada Metropolitan, kemarin.
Menurutnya, jembatan bambu yang menghubungkan lima desa di Kecamatan Jonggol dan Cileungsi, dibangun warga sekitar tiga minggu lalu sebagai pengganti sementara Jembatan Cipamingkis. ”Akibat kejadian ini, aktivitas warga terutama anak sekolah semakin terganggu,” bebernya.
Mantan Camat Cileungsi itu juga menyebutkan bahwa keberadaan jembatan tersebut sangat vital. Sebab, jembatan tersebut sebagai sarana satu-satunya masyarakat setelah Jembatan Cipamingkis ambles. ”Kalau harus menggunakan jalur lain jaraknya sangat jauh, sehingga masyarakat pun sering mengeluhkan hal tersebut kepada pemerintah desa maupun kecamatan,” ungkapnya.
Selain itu, sambung Beben, apa yang sebelumnya telah dijanjikan Bupati Bogor dan Gubernur Jawa Barat segera terlaksana dalam memperbaiki kembali Jembatan Cipamingkis. ”Kalau jembatan itu sudah dibangun, aktivitas rutin warga dan anak sekolah itu bisa dapat kembali normal seperti sedia kala, tidak seperti sekarang,” cetusnya.
(shr/b/yok/run)