JONGGOL -Semenjak ambruknya jembatan Cipamingkis yang menjadi akses utama masyarakat untuk beraktivitas, jalan alternatif Weninggalih, Sirnagalih, dan Sirnajati menjadi salah satu pilihan masyarakat agar dapat beraktivitas dari Jonggol ke Cariu, maupun sebaliknya. Dengan dijadikannya jalan alternatif, masyarakat Desa Weninggalih dan Desa Sirnagalih menuntut agar Pemkab Bogor segera memperbaiki jalan tersebut, apalagi kondisi jalan yang kurang baik, kini semakin hancur karena banyaknya volume kendaraan yang melintas.
Aksi demonstrasi pun sudah beberapa kali dilakukan oleh masyarakat dua desa tersebut, dan menuntut agar jalan alternatif itu segera diperbaiki, namun tak kunjung diperbaiki. Kini, masyarakat kembali berdemo, dan menutup jalan yang dilintasi para pengendara tersebut. Tuntutan warga masih sama, meminta agar Pemkab Bogor segera memperbaiki jalan alternatif ini.
Salah seorang warga Desa Sirnagalih, Kecamatan Jonggol, Deri Ramadhan (25) mengatakan, saat meninjau lokasi jembatan Cipamingkis bupati Bogor pernah berjanji akan segera membangun jalan alternatif ini, namun hingga sekarang belum juga ditepati janji manisnya.
“Kami menagih janji bupati, yang katanya akan segera memperbaiki jalan ini,” katanya
Ia menjelaskan, padahal masyarakat hanya menginginkan agar jalan diperbaiki, jika jalan sudah bagus bukan hanya warga Weninggalih, dan Sirnagalih saja yang dapat menikmatinya, melainkan semua masyarakat Kabupaten Bogor.
“Jalan ini untuk kepentingan masyarakat secara umum, kalau jalannya bagus masyarakat juga nyaman. Dengan jalan yang hancur seperti ini, banyak mobil yang mengalami kecelakaan,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Jonggol Beben Suhendar mengungkapkan, unsur Muspika Jonggol sedang bermusyawarah dengan masyarakat, agar jalan tersebut dibuka kembali, sehingga dapat dilalui oleh kendaraan.
“Kami sedang mencoba merembukan masalah ini kembali dengan warga, jangan sampai tuntutan warga ini malah merugikan para pengendara,” ungkapnya.
Dirinya pun berharap, Pemkab Bogor dapat segera merealisasikan tuntutan warga untuk melakukan pengerasan jalan irigasi yang digunakan sebagai jalan alternatif tersebut.
“Jalan alternatif itu mempunya panjang 3 kilometer, dan lebar 6 meter,” tandasnya.
(yok)