GUNUNGPUTRI - Proyek pembaruan kabel Telkom disepanjang Jalan Raya Bojongkulur-Ciangsana, Kecamatan Gunungputri, menuai pertanyaan dari berbagai kalangan masyarakat setempat. Pasalnya, warga menilai pemasangan kabel itu terkesan asal-asalan.
"Pekerjaannya tidak pernah rapih. Selalu tumpang tindih, satu tiang menopang lebih dari lima kabel," kata Herdiyan (39) warga Bojongkulur, RT 06/02, Desa Bojongkulur kepada Metropolitan, kemarin.
Meski tak merugikan masyarakat secara langsung, sambungnya, pemasangan kabel Telkom ini dianggap merusak pemandangan dan rawan putus akibat tersambar kendaraan.
"Harusnya lebih tinggi (pemasangan.red). Kalau kurang tinggi seperti ini jadi rawan putus," bebernya.
Sementara itu, Kades Bojongkulur Firman Riansyah menerangkan, pemasangan kabel itu seharusnya terlebih dahulu melalui proses perizinan. Lantaran berada di area rumija Kabupaten Bogor, dan memberitahukan ke pemerintah desa setempat.
"Harusnya ada koordinasi dengan kami. Selama ini tidak pernah ada," tuturnya.
Firman menambahkan, ada beberapa pekerjaan yang tidak rapih dan membuat kondisi jalan menjadi buruk.
Terpisah, teknisi pemasangan kabel Mansyur mengaku, telah mengurus perizinan ke kepolisian dan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Dan ini merupakan kegiatan rutin Telkom. Yaitu peremajaan kabel, dan perusahaannya sebagai pihak ke tiga.
"Sebagai pihak ketiga, perizinan sudah kami urus seluruhnya . Jadi tak ada masalah," singkatnya.
(shr/b/yok)