CITEREUP-Program sanitasi yang digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta mendapat dukungan dari Australian USAID ternyata mangkrak. Program tersebut pun patut dipertanyakan, dan bisa jadi hanya akal-akalan saja.
Salah seorang warga Desa Tajur, Kecamatan Citeureup yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, dirinya sempat menerima bantuan gorong-gorong sebagai proram sanitasi dari Kementerian PUPR.
“Gorong-gorong itu langsung ditanam oleh pekerja dipekarangan rumah saya, tapi hingga kini terbengkalai, dan tidak jelas untuk apa,” katanya.
Ia menjelaskan, berdasarkan penjelasan dari pekerja tersebut, gorong-gorong itu ditanam sebagai penampungan sanitasi, dan kalau sudah penuh akan disedot oleh mobil truk limbah.
“Bagaimana truk bisa masuk kerumah saya, jalannya saja hanya bisa dilalui gerobak dan sepeda motor,” jelasnya.
Terpisah, Camat Citeureup Asep Mulyana saat dikonfirmasi mengenai mangkraknya program sanitasi tersebut mengungkapkan, dirinya bakal mempertanyakan dan menyelidiki hal ini.
“Nanti saya tanyakan pada kepala desanya soal program sanitasi ini,” singkatnya.
(shr/a/yok)
