Senin, 22 Desember 2025

HARGA BERAS MELONJAK, OMZET PEDAGANG ANJLOK

- Sabtu, 13 Januari 2018 | 08:37 WIB

-

JONGGOL -Walaupun menjadi daerah yang swasembada beras. Warga di Kecamatan Jonggol ternyata juga tetap dirugikan atas kenaikan harga beras yang saat ini meroket. Pasalnya beras di pasar kerap kali dijadikan warga untuk bahan campuran.

Warga Desa Singajaya Eneng Maesyaroh (29) mengatakan, kenaikan beras cukup memberatkan dirinya, lantaran, untuk menikmati beras layak, dirinya harus membeli beras dengan harga Rp 12 ribu perliter. "Dulu beli yang 10 ribu sudah bagus. Sekarang yang benar-benar bagus harganya sampai 15 ribu," tukasnya.

Ia mengaku, biasa membeli beras pada petani langsung. Tak jarang pula, ia memilih untuk membeli gabah kering untuk mendapat beras yang layak.

"Kalo beli di petani pasti bagus. Tapi tetap butuh beras warung untuk campuran," ucapnya.

Ia menjelaskan, saat ini harga beras untuk jenis premium Rp 8.000 perkilonya, dan untuk kualitas yang bagus Rp 10.000 perkilo di agen beras. Tapi saat ini harganya sangat melambung tinggi. "Sangat terasa kenaikannya," tukasnya.

Sementara salah seorang pedagag beras di Pasar Jonggol Jatmika mengatakan, seluruh jenis beras mulai dari yang medium hingga yang yang kualitasnya paling bagus mengalami kenaikan, kenaikan itu terjadi sejak pertengaan Desember tahun lalu.

"Karena harga naik, pembeli terjadi penurunan. Karena itu, omset kita sendiri sejak kenaikan harga turun 50 persen, padahal harganya naik belum ada satu bulan," tukasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, harga beras melonjak drastis. Untuk beras standar, harga perkilonya menginjak Rp 11.500 hingga 12.800, sedangkan untuk kualitas yang bagus mencapai Rp 13.500 hingga 14.500 perkilonya.

"Ini sudah pasti berdampak untuk kita para pedagang, mulai dari sepi pembeli hingga penghasilan kita yang menurun, untuk kita saja sebagai pedagang dampaknya sangat besar, apalagi untuk masyarakat," terangnya.

Camat Jonggol, Beben Sunandar berharap Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bogor melakukan operasi pasar, sehingga harga beras bisa kembali normal.

"Setidaknya, ada tindakan dari pemerintah, dalam menyikapi mahalnya harga beras," kata dia.

Selain itu, menurutnya, kenaikan harga beras juga menjadi bahan evaluasi. Agar, kedepannya warga semakin giat bertani dan mempertahankan lahan tani milik mereka.

"Kedepannya produktifitas pertanian harus ditingkatkan . Agar jika terjadi kenaikan beras seperti ini, masyarakat sudah memiliki stok," ucapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X