Senin, 22 Desember 2025

Pupuk Langka, Dinas Tanaman PanganHortikultura dan Perkebunan Cuek

- Selasa, 16 Januari 2018 | 08:23 WIB

-
CITEUREUP - Krisis pupuk tampaknya bukan hanya di wilayah Kecamatan Babakanmadang, tetapi meluas di semua kecamatan di wilayah timur Kabupaten Bogor. Sungguh fenomena yang sangat tidak dapat dimengerti oleh para petani, disaat dibutuhkan pupuk menghilang kalaupun ada harganya meroket. Alhasil dimasa tanam saat ini banyak para petani memilih tidak menanam padi. Kepala UPT Pertanian Babakanmadang Ira Purwaningsih menjelaskan saat ini memang pupuk langka, dirinya sudah laporkan ke Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor. "Saya sudah laporkan tentang kelangkaan pupuk keatasan saya, kalau terkait distribusi dan harga pupuk yang mahal tanyakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor. Kalau saya tidak megurusi harga pupuk,” terangnya. "Saat ini saya lagi sosialisasiakan kartu tani nantinya kartu tani tersebut digunakan untuk membeli pupuk. Kalau tidak ada kartu tani tidak bisa beli pupuk bersubsidi, kartu ini bisa digunakan bulan Maret,”terangnya. Pantauan Metropolitan para petani wilayah timur mulai dari Kecamatan Babakanmadang sampai Kecamatan Tanjungsari, mengeluhkan langkanya pupuk dan kalaupun ada harganya meroket. Sebelumnya diberitakan bahwa petani yang berasal dari Kampung Wangun Karang Tengah Ramlan (48) mengatakan pada musim tanam kali ini kemungkinan petani tidak akan menanam padi, pasalnya harga obat mahal ditambah harga pupuk jenis urea mahal dan langka. "Untuk mengolah sebidang sawah sekali tanam seluas satu hektar diperlukan biaya 7,5 juta, kalau harga pupuknya saja mahal, kami pasti akan bertambah rugi. Harga pupuk jenis urea 3000 Per kg satu hektar diperlukan 250 perkg. Setiap kali panen kami selalu saja merugi," pungkasnya.

(tri/b/sal)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X