CILEUNGSI – Pedagang beras di Kecamatan Cileungsi Tisna (40) mengaku selama beras langka sehingga harganya, penjualan berasnya di kampung terasa semakin lama. Jika biasanya ia ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) setiap seminggu sekali untuk membeli dua ton beras, kini ia hampir dua minggu baru ke PIBC.
“Kurang tau juga mengapa daya beli masyarakat semakin menurun, biasanya seminggu sudah ke sini tapi ini udah hampir dua minggu baru habis stoknya dua ton,” ungkap kepada wartawan, kemarin.
Ia mengeluhkan dengan naiknya harga beras, karena selama 9 tahun berdagang beras, baru ini ia merasakan lonjakan harga yang sangat tinggi.
“Biasanya beras bathik per 50 kilogramnya 480 ribu, sekarang sudah jadi 575 ribu. Beras IR 42 juga naik. Biasanya 500 ribu, ini sampai 600 ribu,” ungkapnya.
Bahkan, lanjut Tisna, di toko yang paling murah menurutnya di PIBC yaitu Sumber Raya pun juga masih mahal. ”Entahlah jika di toko lain,” tuturnya.
Tisna juga menyebut, kenaikan harga beras sudah merata di seluruh Indonesia, karenanya ia tetap pergi ke PIBC dan mendapat selisih harga sampai 5 ribu per 50 kilogramnya.
(kbt/sal)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.