BABAKANMADANG - Seorang wartawan media cetak nasional, CK Yudha, menjadi korban pemerasan di Kawasan Babakanmadang, Sentul, Sabtu (21/4/2018). Pria yang kesehariannya bertugas pada pos peliputan politik ini tengah menuju Cisarua Puncak dari arah Jakarta. "Saya biasanya lewat Jalan Raya Bogor terus menuju Kota Bogor, Ciawi sampai Puncak," katanya.
Namun, kali ini berbeda. Ia mencoba lewat jalur alternatif sesuai petunjuk Google Maps. Jalurnya lewat Sentul lalu ke Bojongkoneng. "Nah, kira-kira di sini perjalanannya sempat terhenti. Saya lupa persis tempatnya. Tapi di situ ada dua jalan bercabang," ujarnya.
Di sana, ia dihadang sejumlah pemuda. Mereka kemudian memberi panduan jalan bahwa ke kiri arah rumah Prabowo Subianto, sedangkan di kanan tidak bisa dilalui. "Sekelompok pemuda itu menawarkan saya jalan alternatif. Katanya lewat Perumahan Bukit Pelangi. Akses itu kata mereka tidak ada di Google Maps," jelasnya.
Saat ditanya berapa ongkos jasa mengantar ke jalur alternatif tersebut, pemuda itu meminta seikhlasnya. "Lihat dulu jalannya," ucapnya menirukan pemuda itu.
CK Yudha pun menyetujuinya. Selama di perjalanan, ia berencana akan memberi uang Rp50 ribu. Jumlah tersebut ia rasa sudah cukup besar.
Sekitar sepuluh menit, motor di depan yang mengantarnya tiba-tiba berhenti. Letaknya tak jauh dari pintu masuk sebuah perumahan. Pikirnya, inilah Bukit Pelangi. "Abang jalan lurus, mentok ambil kanan di bundaran. Ia bilang gitu," imbuhnya.
Masalahnya, ia diantar beramai-ramai. Sepenglihatannya, ada enam orang bersamanya dengan tiga motor yang masing-masing berboncengan. "Mereka masih rekan-rekan pemuda yang mengantar saya," katanya.
Di sinilah upaya pemerasan berlangsung. Pemuda itu menolak ketika diberi uang Rp50 ribu. Bahkan saat di-double menjadi Rp100 ribu, mereka masih menolak. "Dia menyebut angka yang nggak masuk akal," ujarnya.
CK Yudha pun mengurungkan niat melawan mereka. Di samping jumlahnya yang banyak, ada seorang dari mereka yang terlihat seperti membawa senjata tajam. "Sedikit terlihat ada pemuda yang memegang pinggang seperti bawa sajam," ungkapnya.
Mau tak mau ia pun membayarkan sejumlah uang seperti yang diminta kelompok pemuda tersebut.
Namun, sekilas ia mengingat salah satu pelat nomor polisi kendaraan mereka. "Sekilas pelat nomor motor matic pemuda yang menerima uang saya, F 2273 JF. Semoga Polsek Babakanmadang bisa tindak lanjuti laporan ini,” pungkasnya.
(rid/sal/run)