CITEREUP - Bangunan semi permanen semakin merajalela dan tak terkendali di Kecamatan Citeureup. Bangunan liar ini rata-rata ditempati para pedagang kaki lima (PKL), dan semakin membuat wajah daerah industri ini semakin kumuh dan tak tertata dengan rapih. Terlebih, sampah rumah tangga yang dihasilkan bangunan ini semakin membuat wilayah yang berbatasan langsung dengan ibukota Kabupaten Bogor terkesan tak terawat.
Mayoritas bangunan berdiri diatas jalur sepadan jalan maupun diatas irigasi jalan, seperti di sepanjang area ruko di Citeurep.
“Bangli kalau siang jadi tempat judi, tempat jualan PKL, dan kalau malam jadi tongkrongan wanita penjajak seks komersial (PSK),” beber Saleh salah seorang warga sekitar, kemarin.
Selain itu, sambung dia, akibat banyaknya bangunan semi permanen sekarang rawan kejahatan, bahkan ada yang terkena hipnotis, dan ada juga yang mobilnya dikempesin saat mengambil uang didepan BRI.
"Harusnya ditertipkan supaya aman, dan tidak kumuh, jangan sampai aparat kalah dengan preman atau siapa pun yang mempunyai kepentinganlah,” jelasnya.
Menanggapi keluhan dari masyarakat, Kasie Trantib Kecamatan Citerureup Yandres Reke berkilah, jika semua yang memiliki bangunan liar semi permanen disepanjang wilayah Citeureup sudah mendapat surat teguran.
"Semua PKL dan pemilik bangli sudah mendapat surat teguran, tinggal eksekusinya saja. Pastinya belum tau, yang jelas secepatnya akan kita tertibkan semua bangunan semi permanen tersebut,” pungkasnya.(tri/b/yok).