METROPOLITAN – Maraknya tumpukan sampah di beberapa titik Kecamatan Cileungsi, membuat UPT Kebersihan Jonggol kewalahan. Sebab, tumpukan sampah yang tersebar di beberapa lokasi menyulitkan petugas membersihkannya. Selain itu, minimnya armada pengangkut sampah menjadi alasan utama UPT tidak bisa bekerja maksimal.
“Kami cuma punya kendaraan operasional sampah 18 unit. Dengan jumlah itu, kami kurang bisa bekerja maksimal. Apalagi, dari tujuh kecamatan, yang paling banyak sampahnya adalah Kecamatan Cileungsi,” ujar Kepala Pegawai UPT Kebersihan Jonggol, Eko.
“Selama ini konsentrasi paling dominan dalam membersihkan dan mengangkut sampah adalah Cileungsi. Hanya saja yang menjadi kendala, keberadaan sampah yang tersebar di beberapa titik membuat kami agak kerepotan dalam penanganannya,” tambahnya.
Sementara seorang warga Cileungsi, Rustandi, mengatakan, bagian pengawas kebersihan Cileungsi seharusnya memberikan laporan akurat kepada UPT mengenai titik pembuangan sampah ilegal yang sangat mengganggu warga. Di antaranya sampah di sekitar fly over Cileungsi dan pinggir jalan dekat perumahan. “Sekarang tumpukan sampah semakin tak terkendali dan membuat lingkungan tidak sehat,” paparnya. (has/mam/py)
