Senin, 22 Desember 2025

Satu RT Diserang DBD, Dua Orang Meninggal

- Senin, 17 Desember 2018 | 08:37 WIB

METROPOLITAN – Ratusan warga Desa Cikahuripan, RT 13/05, Kecamatan Klapanunggal, terkena Demam berdarah dengue (DBD). Dua warga, yakni Suryadi (35) dan Kesya (10) pelajar kelas IV SD, nyawanya tak tertolong karena terlambat dirujuk ke RSUD Cileungsi.

”Warga mulai terserang DBD mulai awal November. Salah satunya anak saya Suryadi (35) yang menjadi korban pertama. Saya juga awalnya mengira hanya sakit biasa. Satu bulan sakit dan hanya diberikan obat ala kadarnya. Akhirnya anak saya meninggal dunia,” ujar orang tua Suryadi, M Darda (55), kemarin.

Dengan raut wajah sedih, Darda yang juga sebagai ketua RT13/05 tidak menduga anaknya akan meninggalnya secepat itu. Berbagai macam obat warung telah dicoba. Namun tetap tak ada perubahan. Atas saran dari tetangga ia pun membawa anaknya ke rumah sakit. Nahas, kondisi yang parah tidak mampu membuat anaknya mampu bertahan dan akhirnya meninggal dunia.

“Karena dia hanya mengeluhkan panas dingin dan saya hanya membeli obat dari warung. Tapi lama kelamaan, sakitnya ini tak kunjung membaik bahkan semakin lama sering muntah. Saat itu saya bingung. Saya coba konsultasi ke tetangga dan tetangga pun menyarankan ke RSUD Cileungsi. Tak lama, saya berinisiatif membawanya ke rumah sakit. Saat diperiksa dokter, beliau mengatakan anak saya terkena DBD. Karena penanganannya terlambat, anak saya pun tak bisa tertolong,” tuturnya.

Yang menjadi korban DBD bukan hanya orang dewasa. Salah satu orang tua yang anaknya menjadi korban DBD mengaku putri kesayangannya Kesya (10) meninggal dunia akibat terinfeksi DBD.

“Awalnya anak saya hanya demam tinggi hampir satu minggu tak kunjung reda. Saya pikir biasa, karena pengaruh musim pancaroba yang kadang panas kadang hujan. Ketika anak saya muntahmuntah, saya pun panik dan baru saya bawa ke klinik terdekat. Setelah diperiksa, klinik menyarankan agar dirujuk ke RSUD Cileungsi. Tapi belum sampai di rumah sakit, anak saya sudah meninggal,” bebernya.

Ia juga mengakui ratusan warga yang terjangkit DBD mengalami panas dan muntah-muntah. Karena kondisinya makin memburuk, ketua RT setempat dan pihak desa pun melakukan fogging. (agi/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X