METROPOLITAN - Pemkab Bogor menyiapkan tiga kecamatan menjadi lumbung padi nasional untuk mendukung Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045. Namun tiga wilayah ini justru daerah miskin, seperti Cariu, Tanjungsari dan Sukamakmur. Bupati Bogor, Ade Yasin, mengatakan, ketiganya merupakan sumber penghasil gabah utama di Bumi Tegar Beriman saat ini. Namun, tiga kecamatan itu justru masuk kategori miskin di antara kecamatan lain di Bumi Tegar Beriman dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) rendah. Mengacu pada data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, IPM di empat kecamatan yang notabene dominan menghasilkan beras justru rendah. Seperti Jonggol yang memiliki IPM hanya 64,94. Tanjungsari 56,39, lalu Cariu 58,94. Paling parah, Sukamakmur yang hanya memiliki IPM 51,51 serta menjadi paling rendah dibanding 39 kecamatan lain di Kabupaten Bogor. Data itu berbanding terbalik dengan wilayah yang didominasi sektor industri. Seperti Gunungputri dengan IPM 80,35, kemudian Cileungsi 73,31 dan Klapanunggal 68,96. “Itu artinya ada kesenjangan. Pemkab boleh saja membuka pintu lebar-lebar untuk investasi, tapi bagaimana dengan nasib petani,” ujar Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Adi Suwardi, kemarin. Menurutnya, membangun infrastruktur mutlak dalam meningkatkan IPM. “Bayangkan, mereka yang berupaya memenuhi kebutuhan beras, justru menjadi paling sengsara. Akses ke sekolah saja susah,” tuturnya. (cex/ ps/els/py)