METROPOLITAN - GUNUNGPUTRI - Kepergian sopir ojek online (ojol), Ria Nurhayati (21), masih menyisakan duka mendalam. Dua tahun Ria hijrah ke kota besar untuk mengadu nasib dan tinggal bersama teman di sebuah kontrakan. Menjalani pekerjaan sebagai ojol sudah menjadi pilihan hidup perempuan asal Kampung Gunungputri Selatan, RT 02/03, Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. ”Ria itu tulang punggung keluarga. Keluarga tak tahu kalau dia driver ojol di Jakarta,” kata paman Ria Nurhayati, Badrudin. Enam bulan lamanya, Ria tidak pulang ke rumah. Selain jadi tulang punggung keluarga, Ria juga membiayai kuliahnya. ”Untuk semesternya berapa, saya tidak hafal. Tapi yang saya tahu dia kuliah di STKIP Kusuma Negara,” katanya. Badrudin mengatakan, saat Ria membawa penumpang terjadi tarik menarik sebuah tas yang berisi handphone penumpang dengan pejambret. Hingga akhirnya mengejar, lalu terguling dan menabrak pembatas jalan. ”Ria meninggal di lokasi dengan luka memar pada leher dan tangan. Pelakunya masih dirawat di RS,” tuturnya. Teman Ria, Cepot yang mendapatkan kabar driver asal Gunungputri meninggal, langsung mencari alamat rumah korban di Gunungputri. “Setelah mendapatkan alamat rumahnya, dari situ kita kawal untuk mengurus kepulangan jenazahnya,” ujarnya. Cepot berharap pelaku dihukum seberat-beratnya untuk memberikan efek jera, karena sama-sama mencari nafkah di jalan untuk keluarga. ”Semoga dengan adanya kejadian ini tak terulang. Di mana dan kapan pun,” terangnya. (mul/c/els/py)
