TANJUNGSARI - Meski belum diputuskan apakah Kabupaten Bogor Timur (Botim) akan dimekarkan, nyatanya kawasan itu sudah menjadi incaran pengembang dari ibu kota. Salah satunya investor dari perguruan tinggi yang memilih wilayah Tanjungsari untuk membuka cabang. Pengembang tersebut dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran untuk membuka cabang di kecamatan yang punya sepuluh desa itu.
Dewan Penasihat Presidium Botim, Beben Suhendar, mempertegas kabar tersebut. Rencananya UPN Veteran akan membangun satu cabang di Kecamatan Tanjungsari. Saat ini pihak universitas tengah berupaya mengurus terkait perizinan lahan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. “Sekarang masih proses perizinan dengan Pemkab Bogor. Sayangnya, masih penolakan yang diterima pihak UPN Veteran,” beber Beben, kemarin. Padahal, menurut dia, berdirinya sebuah perguruan tinggi di Tanjungsari itu sudah lama didambakan warga. Sebab seperti diketahui, wilayah Tanjungsari masih minim fasilitas pendidikan. “Ini keinginan warga,” katanya.
Sepengetahuan dia, alasan UPN Veteran membangun beberapa fakultas di Tanjungsari lantaran kapasitas gedung mereka di Pondok Labu, Jakarta, sudah tak menampung jumlah mahasiswa. Keseriusan pihak UPN Veteran nampak dari upaya mereka yang saat ini telah membebaskan lahan seluas 34 hektare dari rencana yang semula 100 hektare. “Sudah membebaskan lahan sekitar 34 hektare dari 100 hektare yang direncanakan,” imbuhnya.
Dia melihat keseriusan UPN Veteran semakin terlihat ketika mendesak menghadap Bupati Bogor, Ade Yasin, untuk menyampaikan rencana meraka. “Menurut saya masih memiliki keinginan besar seiring dengan proses pemekaran Botim,” sambung Beben.
Kepala Seksi Asisten Pemerintahan Kabupaten Bogor, Eko, membenarkan hal tersebut. Akan tetapi, lahan yang diajukan tidak sesuai aturan tata ruang karena masuk lahan pemukiman penduduk dan lahan basah. “Memang betul waktu itu ada yang mengajukan dari Universitas Veteran, akan tetapi secara peruntukannya lahan itu adalah lahan pemukiman dan lahan basah jadi bukannya tidak mengizinkan,” jelas Eko.
Sikap pemkab bukan tanpa alasan. Eko kembali menjelaskan, saat ini ada peraturan daerah (perda) baru yang berkaitan dengan rencana tata ruang di Kabupaten Bogor.
Camat Tanjungsari, Ahmad Kosasih, berharap universitas yang bersangkutan tetap akan membangun perguruan tinggi di tanahnya. “Alhamdulillah kalau ada Universitas negeri. Jadi orang Tanjungsari tidak usah jauh-jauh lagi kuliahnya,” tandasnya.
Sebelumnya pada 2017, Rektor UPN Veteran Jakarta saat itu Eddy S. Siradj sudah meninjau lahan yang akan dibangun pusat perkuliahan baru. Nantinya bangunan kampus yang baru akan berdiri di atas luas tanah sekitar 30,7 hektare. Lahan akan terus diperluas sambil menunggu proses penetapan RT/RW Pemerintah Kabupaten Bogor. (rb/els/py)