GUNUNGPUTRI - Warga Gunungputri dihebohkan dengan penemuan sesosok bayi merah di semak-semak Rabu (10/7) malam. Bayi lelaki itu ditemukan di semak-semak dekat rumah kosong Kampung Cikuda Rawabejog, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri. Kini bayi malang itu dirawat warga yang menemukannya.
Fitri (32) adalah penemu bayi itu. Ia nenemukannya usai salat Isya. Tangisan bayi ini mengundang penasaran. Ia kemudian mencari sumber suara bayi tersebut. “Suara tangis bayi ada di belakang rumah. Dekat semak-semak ada rumah kosong. Awalnya saya diam karena takut suara itu mahluk halus. Namun karena suaranya ada lagi, saya lalu telepon suami di tempat kerja,” katanya.
Saat menunggu kedatangan sang suami, Fitri mengaku, suara bayi semakin bertambah. “Saat suami tiba, kami mendekat ke titik suara. Ternyata benar bayi dibuang dan masih selamat. Bersama warga, kami lakukan evakuasi. Kami lalu hubungi petugas medis dari Puskesmas Gunungputri dan polisi,” ujarnya
Setelah diperiksa tim medis dan mendapat izin dari polisi, bayi dirawat pasangan Ocim dan Fitri. Pasangan ini sudah 13 tahun berumah tangga, namun belum mendapat keturunan. “Kami akan berjuang untuk mengadopsinya menjadi anak kami. Kalau disetujui, kami secepatnya proses surat lahir dan akta kelahirannya,” ungkapnya.
Kapolsek Gunungputri, Kompol Yudi Kusyadi, mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan keterangan dan bukti guna mengungkap siapa orangtua bayi tersebut. “Anggota masih lakukan penyelidikan,” katanya.
Kasus temuan bayi kali ini merupakan kejadian yang keempat kali. Sebelumnya sudah ditemukan tiga bayi, satu di antaranya meninggal dunia. “Satu tahun ini sudah ada temuan bayi dibuang. Tiga selamat, satu meninggal dunia,” paparnya.
Warga mencurigai, pembuang bayi adalah penghuni kos-kosan yang merupakan karyawan pabrik. Lemahnya pengawasan aparat desa, diduga menjadi faktor hubungan seks di luar nikah merajalela hingga terjadi hamil dan berakhir dengan pembuangan bayi. (pos/els/py)