SUKAMAKMUR - Wisata alam Curug Cakra Wardana yang berada di Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, sepi pengunjung. Ditenggarai air dari Curug Cakra Wardana mulai surut. Belum lagi, peristiwa kebakaran pada akhir tahun 2017 membuat sejumlah fasilitas wisata di sana rusak.
Adik pemilik Curug Cakra Wardana, Muslih mengatakan, peristiwa tersebut bermula adanya seorang pekerja yang tengah membakar sampah di sekitaran gazebo. Pembakaran sampah itu dilakukan di dua titik. Akibat angin yang kencang, membuat api pembakaran sampah pun menyambar ilalanh yang berada di sekitar gazebo. Alhasil, api dengan cepat menjalar ke seluruh fasilitas. "Jadi tempat karaoke, beberapa gazebo pun ikut terbakar," kata Muslih, Minggu (28/07).
Selain itu, akibat musim kemarau berkepanjangan pada tahun ini air Curug Cakra Wardana mulai terlihat surut. Para wisatawan yang datang ke sana juga hanya menikmati sebentar kucuran air terjun yang kecil. Kemudian, mekera pun langsung berbalik dan turun dari sekira 400 anak tangga. Di sana pun tampak sisa-sisa kebakaran.
Lokasi Curug Cakra Wardana, berdekatan dengan dua curug lainnya. Yakni, Curug Leuwi Hejo dan Curug Barong. Curug Cakra memang diakui warga sekitar sempat menjadi ikon dan sasaran para wisatawan dari luar daerah.
Salah seorang pengelola, Ano mengatakan saat ini wisatawan yang berkunjung pun menurun. Ia pun mengaku Curug Cakra Wardana memang sempat menjadi target para pengunjung yang datang berwisata ke sana. Ketimbang, dua curug lainnya.
Hal itu dikarenakan, saat ini belum adanya perbaikan pada sejumlah fasilitas pasca kebakaran akhir tahun lalu. Ano memperkirakan, selain akibat fasilitas yang rusak di sana. Air terjun di curug ini pun mengalami penurunan. Biasanya, kedalaman air bisa mencapai 7 meter. Namun, saat musim kemarau ini, kedalaman air hanya 3-4 meter. "Cukup sih kalau segitu. Jadi tidak khawatir juga terjadi apa-apa karena tidak begitu dalam," urai Ano.
Para wisatawan yang datang, dikenakan biaya tiket sebesar Rp30 ribu. Rp25 ribu untuk tiket masuk, dan Rp5 ribu untuk parkir kendaraan wisatawan yang datang. Saat ini, paea pengunjung yang datang bukan lagi bertujuan untuk berwisata ke Curung Cakra Wardana lagi, melainkan bertujuan ke Leuwi Hejo. Tak jarang wisatawan yang datang pun berasal dari luar Bogor. "Leuwi Hejo dan Barong. Saya juga berharap agar Cakra Wardana dapat diperbaiki. Jadi potensi wisata di Desa Cibadak dapat lebih menonjol lagi," pungkasnya. (din/b/els)