Senin, 22 Desember 2025

KP2C Tagih Bupati Bangun Waduk di Sungai Cikeas

- Jumat, 6 Desember 2019 | 10:19 WIB

METROPOLITAN - GUNUNGPUTRI Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) menagih pembangunan waduk di wilayah Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi. Ketua KP2C, Puarman mengatakan, waduk di hulu Sungai Cikeas tersebut dimaksud sebagai upaya pencegahan banjir di Desa Bojongkulur.

Jika hal tersebut tidak terlaksana, Puarman melihat, upaya apa pun dinilai percuma dan tidak mampu mengurai masalah banjir di sana.

“KP2C hanya mengingatkan bahwa bupati pernah menjanjikan untuk membangun waduk di wilayah Desa Dayeuh, salah satu hulu Sungai Cileungsi guna penanggulangan bencana banjir di wilayah aliran sungai,” urai Puarman.

Menurutnya, setiap memasuki musim hujan di Desa Bojongkulur, Gunungputri seperti di wilayah Villa Nusa Indah akan terus banjir. KP2C juga mengaku sulit mengajukan empat pilihan dalam penanggulangan atau pencegahan banjir yang kerap melanda wilayah itu.

Pencegahan yang diajukan meliputi normalisasi sungai karena Sungai Cileungsi terakhir kali dikeruk pada 1976 silam, kedua pembangunan tanggul permanen, mengingat beberapa tanggul di wilayah Bojong Kulur yang ada sudah keropos.

Solusi ketiga cek dam untuk pengendalian air di pertengahan Sungai Cileungsi. Dan keempat membuat waduk hulu Sungai Cileungsi. Sehingga jika volume air membesar karena hujan maka air bisa ditampung dan dibuang ke hilir.

“Dari keempat usulan tersebut Bupati Bogor saat itu sempat bertanya mana yang mungkin bisa dilaksanakan daerah Bogor. Kepada dinas bersangkutan menjawab usulan nomor empat membangun waduk di hulu Cileungsi,” kata dia.

Dia optimis juka rekomendasi pembangunan waduk dilaksanakan maka upaya mencegah banjir yang selalu terjadi di wilayah Bojongkulur bisa terealisasi maksimal. Dia juga mengaku sulit melaksanakan beberapa upaya antisipasi pencegahan banjir, apalagi saat memasuki musim hujan yang diperkirakan mulai terjadi awal 2020.

“Seperti pengerukan di beberapa titik penambalan tanggul yang sudah kronis bekerjasama dengan pihak BBWS tepatnya dipertemuan antara Sungai Cileungsi-Cikeas,” tambahnya.

Selama ini, yang dilakukan KP2C hanya bisa mengandalakan penyebaran informasi ketinggian debit air kedua aliran sungai melalui grup whatsapp dan media sosial dengan anggota grup mencapai 6.800 orang. (rb/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X