METROPOLITAN - Kerusakan yang terjadi pada infrastruktur bangunan khususnya 3 ruang kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN 01 Jampang Kecamatan Gunungsindur mendapatkan perhatian serius dari sejumlah pihak. Camat Gunungsindur, Yodie MS Ermaya mengatakan, dari kunjungan yang dilakukannya bersama Pemerintah Desa Jampang, memang terlihat jelas kondisi ketiga ruang kelas di SDN 01 Jampang tersebut sangat mengkhawatirkan.
"Jadi konstruksi dinding bangunan memang sudah rusak. Diduga ada perubahan pondasi akibat pergeseran tanah. Memang perlu segera ada perbaikan," kata Yodie.
Dia menjelaskan, usulan perbaikan atau rehab total gedung sekolah tersebut memang sudah diusulkan dalam musrenbang Kecamatan Gunungsindur. Bahkan usulan tersebut sudah masuk Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Penganggaran dan Pelaporan (SIMRAL) dan usulan skala prioritas pada 2021.
"Namun jika memungkinkan dan bisa mendapatkan persetujuan, kami berharap ada perbaikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Agar kenyamanan proses belajar mengajar bisa lebih aman dan nyaman,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Ruhiyat Sujana berharap, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor segera memberikan perhatian dan penanganan terhadap kondisi kerusakan di SDN 01 Jampang tersebut.
"Kami akan berusaha untuk meninjau langsung kondisinya. Namun, kami harap Disdik segera memberikan perhatian lebih terhadap masalah ini," pintanya.
Politisi Partai Demokrat ini mengungkapkan, keterlambatan penanganan terhadap kondisi sekolah - sekolah negeri ini, merupakan catatan penting untuk evaluasi kinerja Disdik ke depan. Dia mengatakan, seringkali
"rewel" ke pihak Disdik terkait penyempurnaan data base sekolah yang harus menjadi skala prioritas pembangunan.
"Disdik pun mengakui hal itu. Harusnya database sekolah rusak itu lengkap dan detail. Sehingga sekolah - sekolah yang sangat perlu diperbaiki dan dibangun tidak sampai tertinggal," katanya.
Ruhiyat menegaskan, kinerja Disdik terkait pemeliharaan dan perbaikan sarana pendidikan perlu terus ditingkatkan guna menjamin proses pendidikan generasi bangsa tidak terganggu. Dia juga mengkritisi, kelemahan database yang lemah sehingga skala prioritas pembangunan dan perbaikan sekolah belum merata. Menurutnya, kasus SDN Jampang 01 ini bisa jadi contoh.
"Banyak proyek rehab di sekolah lain yang kondisinya masih lumayan bagus, tapi justeru sekolah ini (SDN 01 Jampang) seperti terlewatkan. Kami berterimakasih rekan - rekan media bisa memantau hal ini,"
Sedangkan wakil rakyat dari Dapil VI Atma, mengungkapkan, akan segera melakukan koordinasi dengan rekan sejawat yang ada di DPRD untuk mengawal masalah ini. Dia menegaskan, mengawal ususlan sarana pendidikan menjadi kerja kolektif kolegial para wakil rakyat, termasuk dirinya.
"Kami akan kawal usulan ini, agar menjadi perhatian Pemkab Bogor terutama Disdik. Ini juga harus jadi komitmen bersama dalam perwujudan Panca Karsa yaitu Bogor Cerdas," pungkasnya (sir/b/els)