Kamis, 1 Juni 2023

Gerak Sendiri Semprot Disinfektan di Masjid hingga Pos Ronda

- Senin, 30 Maret 2020 | 11:57 WIB

Jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Bogor terus bertambah. Situasi itu membuat warga semakin khawatir. Di Kecamatan Parungpanjang, sejumlah warga berupaya mencegah corona dengan melakukan penyemprotan disinfektan secara swadaya. Mereka menyasar rumah ibadah, fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) lainnya. Sasaran tersebut adalah musala, masjid, gereja dan pos ronda. “KAMI terpaksa bergerak sendiri untuk menangkal vi­rus itu, jangan sampai men­jangkiti warga di sini,” ujar Ketua RT 02/12, Desa Parung­panjang, Yusuf Maulana. Menurutnya, disinfektan itu sumbangan donatur dan warga, namun jumlahnya tidak terlalu banyak. Sehing­ga penyemprotan baru diop­timalkan di tempat umum. Sementara untuk rumah warga belum bisa. “Kami mengajak warga mengupay­akan disinfektan secara swa­daya atau mandiri tanpa ha­rus menunggu pemerintah daerah,” imbuh Yusuf. Beberapa waktu lalu sempat dikabarkan ada pasien posi­tif Covid-19 meninggal di Parungpanjang. Setelah di­telusuri warga, ternyata itu bukan warga setempat. Hanya rumah orang tua seorang pa­sien positif covid-19. Warga yang meninggal itu bertempat tinggal di kawasan Tangerang. Hanya saja rumah orang tua mereka di salah satu peru­mahan Desa Kabasiran, Ke­camatan Parungpanjang ”Warga sempat resah atas informasi itu. Lantas ketika ditelusuri ternyata bukan di Parungpanjang,” kata Yusuf. Dia menyadari warga kawa­san Kecamatan Parungpanjang memiliki potensi besar tertu­lar corona. Sebab, warga di Parungpanjang adalah ma­syarakat urban. Mereka mengandalkan moda transportasi massal seperti KRL untuk aktivitas sehari-hari. Terutama ke Ja­karta atau wilayah Jabodeta­bek. “Di KRL potensi tertular cukup tinggi. Jarak antarpe­numpang sangat dekat. Tidak ada yang bisa memas­tikan penumpang yang sehat dan bersih dari Covid-19,” imbuhnya.Atas kondisi itu, dia dan warga bergerak mem­buat langkah antisipatif. Di antaranya membuat disinfek­tan. Sedangkan langkah lebih jauh lagi belum mampu. Mengandalkan dari pemerin­tah daerah sangat tidak mun­gkin karena terkesan lamban. Kepala Desa Parungpanjang, Syahlan Robin mengklaim sudah mengimbau warga un­tuk mengatur jarak jika be­rada di luar rumah. Dia me­minta warga menahan diri di rumah. Sedangkan langkah penyemprotan disinfektan untuk warga, menurut Syah­lan, belum bisa dilakukan lantaran kas desa masih nol. Dana desa pun belum cair dari pemerintah. “Kewenangan kami terbatas. Kami butuh petunjuk dari pemkab atau camat kalau bergerak,” tukas­nya. Dia pun mempersilakan warga bergerak secara swadaya, baik dalam penyediaan hand sanitizer, masker ataupun disinfektan. (jp/els/py)

Editor: admin metro

Tags

Terkini

Pemdes dan Pemuda Desak Penataan Pasar Citeureup

Rabu, 1 Februari 2023 | 13:00 WIB

Gegara Bakar Sampah, 90 Ton Rongsokan Ludes

Jumat, 20 Januari 2023 | 13:01 WIB

Jembatan Cicadas Ambruk, Warga Harus Memutar Sejauh 3 Km

Jumat, 23 September 2022 | 13:01 WIB

Bawa Sajam, 17 Remaja Citeureup Terlibat Tawuran

Senin, 11 Juli 2022 | 12:01 WIB

Hujan-Angin, Waspada Pohon Tumbang

Selasa, 12 April 2022 | 13:01 WIB
X