Berlangsung di Pesantren Askar Kauny, Kompleks Wira Bhakti, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Ustadz Derry Sulaiman mencatatkan rekor MURI sebagai pelukis kaligrafi Asmaul Husna terbesar dengan waktu pengerjaan tercepat. Ustadz Derry melukis 99 kaligrafi Asmaul Husna dan satu lafaz Allah hanya dalam waktu tiga jam. AKSI Ustadz Derry dimulai pada pukul 10:00 WIB dengan menumpahkan cat akrilik di atas seratus kanvas dengan memakai mobile crane di atas ketinggian 13 meter. Ia juga menuliskan lafaz Allah di atas kanvas dengan ukuran 9 x 12 meter. ”Alhamdulillah semua berjalan lancar. Terima kasih atas bantuan semua pihak, semoga menjadi amal kebaikan bagi kita semua,” tulisnya. Derry mengaku aksi ini untuk membantu pembangunan pesantren modern Yayasan Askar Kauny di Jambi dan pesantren khusus lansia di Cisarua, Kabupaten Bogor. ”Dulu saya sama musisi Ebiet G Ade beliau nyanyi, saya melukis. Alhamdulillah laku Rp500 juta buat masjid di Nusa Dua, Bali. Semoga cita-cita ini juga tercapai bisa laris Rp1 miliar,” harapnya. Direktur Fundraising Askar Kauny Agus Faizal menjelaskan, total seratus lukisan ini akan dilelang Rp10 juta per lukisan. Hingga acara selesai pada pukul 15:30 WIB, pihaknya sudah berhasil melelang 72 lukisan secara online. ”Alhamdulillah banyak yang tergerak membeli lukisan yang dananya untuk membangun pesantren kami di Jambi,” ungkapnya. Agus mengaku dibutuhkan dana sekitar Rp12 miliar untuk membangun pesantren modern bagi anak yatim dan duafa di Jambi. ”Jadi dari parade lukisan Asmaul Husna ini kita berharap bisa terkumpul dana Rp1 miliar atau laku semua lukisannya,” ucapnya. Pembina Gelora Energi Wakaf (GEW) Herry Hasanudin menyatakan pihaknya berupaya mengampanyekan wakaf produktif hingga Rp1.000 triliun. ”Kami dukung acara ini sebagai bagian dari kampanye kami untuk menyiapkan tempat belajar bagi mereka yang membutuhkan,” tuturnya. (dre/els/run)