METROPOLITAN - Kondisi aliran Sungai Cileungsi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, dalam sepekan ini memprihatinkan. Sungai itu kini berwarna hitam pekat hingga tercium aroma tak sedap. Ketua Komunitas Peduli Sungai Cikeas-Cileungsi (KP2C) Puarman mengatakan, kondisi tersebut sudah berlangsung sejak sepekan terakhir. Mulai dari Jembatan Cikuda sampai Bendung Bekasi. ”Betul, sudah semingguan Sungai Cileungsi kembali hitam, bau dan kadang berbuih,” kata Puarman, kemarin. Secara gamblang, Puarman pun menjelaskan kondisi Sungai Cileungsi di beberapa titik. Pada Hulu Cibongas kondisinya masih jernih, Cikuda berwarna abu-abu tua berbau dan hilir hitam pekat juga berbau. Kemungkinan hal tersebut disebabkan limbah industri yang sengaja dibuang ke sungai. Biasanya, limbah pabrik dibuang pada waktu tertentu seperti saat liburan, malam hari, hujan dan debit air sedang naik. ”Kemungkinan limbah industri. Saat liburan kemarin kesempatan mereka membuang limbah,” jelasnya. Sejauh ini, pihaknya sudah melaporkan kondisi tersebut kepada instansi terkait seperti DLH Jawa Barat, DLH Kabupaten Bogor dan DLH Kota Bekasi. Termasuk menyampaikan data dan bukti pencemaran sehingga tinggal menunggu tindak lanjutnya. ”KP2C tidak punya otoritas menindak, hanya sebatas melaporkan dan memberi data,” ujarnya. Sebelumnya, pada pertengahan tahun lalu, Bupati Bogor Ade Yasin sudah memerintahkan Kepala DLH Kabupaten Bogor Asnan agar segera menyelesaikan masalah limbah, terutama di Sungai Cileungsi. “Banyak persoalan yang harus diselesaikan, perihal sampah dan pencemaran. Saya menerima laporan terkait pabrik para pembuang limbah ke Kali Cileungsi. Mohon segera ditindaklanjuti,” pintanya. Menurut Ade, masalah pencemaran sungai yang berlokasi di sebelah timur Kabupaten Bogor itu sudah berlangsung sejak lama. Namun, sampai sekarang masih berangsur membaik meski Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan sejumlah lembaga sudah turun tangan. “Ini menjadi keluhan masyarakat, khususnya masyarakat yang terdampak. Pemerintah di sini diminta lebih tegas karena berdampak kepada ekonomi dan sosial masyarakat di kawasan Gunungputri dan Cileungsi,” pungkasnya. (okz/els/run)