Senin, 22 Desember 2025

Menteri Luhut Hibahkan 10 Hektare Tanah di Jonggol untuk Bangun Kampus NU

- Senin, 25 Januari 2021 | 12:04 WIB

METROPOLITAN - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan hibah sebidang tanah seluas 10 hektare di wilayah Jonggol, Kabupaten Bogor, kepada Pen­gurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Tanah itu rencananya akan diperuntukkan pembangunan kampus Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia). Dalam unggahan terbarunya di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Luhut me­nyebut hibah tanah itu meru­pakan amanat dan janji yang pernah ia ungkapkan kepala presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Luhut mengaku pernah men­gusulkan kepada Gus Dur un­tuk membuat sekolah bagi warga Nahdlatul Ulama (NU) yang berkualitas yang kala itu disambut dengan sangat antu­sias. “Akhirnya kesempatan yang saya nantikan itu tiba, saya menepati janji yang saya buat dengan guru saya. Dengan di­dampingi salah satu putri Al­marhum Gus Dur, Mbak @yennywahid, saya menyaksikan langsung proses hibah tanah seluas 10 hektare di daerah Jonggol Kabupaten Bogor, ke­mudian akan dibangun Uni­versitas Nahdlatul Ulama In­donesia,” katanya. Luhut juga melihat antusi­asme Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dalam prosesi ter­sebut. “Saya melihat Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj @saidaqilsiroj53 ikut semangat karena inilah momen yang sangat ditunggu-tunggu, yaitu kebersamaan melaksana­kan program sesuai dengan hasil Muktamar Jombang,” ucapnya. Di depan para pen­gurus PBNU, Luhut menyam­paikan keseriusannya untuk ikut serta terlibat dalam peren­canaan pembangunan Unusia. Ia juga menyampaikan usulan grand design pembangunan universitas itu. “Syukur-syukur pada tahun ini sudah jadi masterplan-nya sehingga pemerintah bisa juga membantu pembangunannya secara keseluruhan. Saya ing­in pembangunan infrastruktur ini tidak hanya membangun pendidikan fisiknya saja, te­tapi juga membangun pendi­dikan manusia, khususnya nahdiyin secara keseluruhan,” tuturnya. Luhut juga berharap kampus itu dapat melahirkan banyak intelektual yang menjunjung tinggi kebinekaan, serta reli­giositas yang nasionalis dan berbudaya. Hal itu sesuai dengan jati diri nahdiyin yang religius namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Nu­santara. “Saya percaya hal ini bisa di­wujudkan karena @nahdlatu­lulama selalu dinaungi oseman­gat kepemimpinan yang mengayomi antarsesama. Dengan keberadaan ini, men­jadi rumah bagi cendekiawan dan intelektual yang memiliki misi kemanusiaan, yaitu men­junjunjung tinggi kepedulian dan toleransi terhadap sesama anak bangsa,” jelasnya. itu, mantan sekretaris Presiden RI ke-4 Sulaiman menuturkan, hasil diskusi Gus Dur dengan Pak Luhut B Panjaitan salah satunya adalah kenginan be­liau mendirikan sebuah lem­baga pendidikan yang modern buat masyarakan khususnya warga Nahdiyin. “Cita-cita Gus Dur ini sudah dimulai dengan dihibahkannya tanah seluas 10 hektar dari sa­habat beliau yaitu Pak Luhut B Panjaitan ke PBNU yang dise­rahkan langsung kepada Prof KH Said Aqil Siradj ketua PBNU yang juga merupakan sahabat dan Murid Gus Dur,” tuturnya. Sambung Sulaiman, KH Said Aqil Siraj yang merupakan sa­habat dan Murid beliau yang sangat peduli dengan dunia pendidikan dan sepeninggalnya Gus Dur, ikut bekerja di Ke­menko Kemaritiman dan In­vestasi “Mudah-muhdahan jika pan­demi sudah berkahir saya da­pat mendampingii Pak Luhut ziarah ke makam Gus Dur di PP Tebuireng, Jombang,” tutup­nya. (idp/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X