METROPOLITAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan mengajukan jembatan timbang di sejumlah kawasan di Kabupaten Bogor. Sekda Kabupaten Bogor Burhanudin mengatakan, jembatan timbangan itu akan diprioritaskan untuk Jalan Transyogi, Citeureup-Cileungsi dan kawasan Gunungsindur- Parungpanjang. Itu lantaran jalanan tersebut kerap luput dari pengawasan, padahal volume truk yang melintas kelebihan muatan alias Over Dimension Over Loading (ODOL). ”Kerugian yang ditanggung pemerintah daerah cukup besar untuk biaya pemeliharan jalan yang rusak akibat ODOL itu. Makanya kita minta agar ada jembatan timbang tambahan di kawasan Transyogi dan Parungpanjang, karena volumenya cukup tinggi ya,” ujar Burhanudin di sela Normalisasi Kendaraan Bermotor dalam menuju Zero ODOL 2023, di UPPKB Kemang, Kabupaten Bogor, Rabu (24/3). Dalam pengawasan ODOL di Kabupaten Bogor, Pemkab Bogor juga segera membangun uji kendaraan di kawasan Leuwiliang. Melihat luasnya daerah Bogor, ia menilai perlu ada dua lokasi kendaraan sehingga potensi uji kendaraan melalui pihak ketiga yang ilegal bisa diantisipasi. ”Saat ini di Bogor baru ada satu. Selain itu kita juga sedang menyusun jalan tambang Cigudeg-Jakarta. Ini perlu karena kita menyadari bahwa perlu ada jalur khusus untuk jalan tambang ini,” katanya. Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, pemerintah pusat berkomitnen mendorong Zero ODOL pada 2023. Hal itu perlu dilakukan karena negara mengalami kerugian hingga Rp42 triliun akibat kendaraan over tonase. ”Cepat atau lambat harus diselesaikan, kami serius. Kami sudah bergandengan tangan dengan kepolisian. ,” pungkas Budi Setiyadi. (pr/ feb/run)