METROPOLITAN - Isu pemekaran wilayah Kabupaten Bogor kembali mencuat. Hal itu setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengajukan kembali Bogor Timur (Botim) untuk dimekarkan. Bahkan, rencana pembentukan daerah persiapan Kabupaten Botim sudah diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin, kepada jajaran Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) saat kunjungan ke Pemkab Bogor, belum lama ini. Namun, pandangan berbeda disampaikan Direktur Democracy Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Yusfitriadi. Menurutnya, kondisi ini pasti akan dijadikan komoditas politik oleh aktor politik untuk menaikkan posisi elektoral partainya maupun secara personal. Termasuk akan selalu dijadikan ‘pepesan kosong’ janji-janji kampanye dalam momentum demokrasi elektoral. Contohnya saat pemkab ingin Bogor Barat dimekarkan dengan menyiapkan anggaran Rp40 miliar. Sebagai kabupaten induk, posisinya bukan dalam posisi mengabulkan atau tidak mengabulkan, semuanya tergantung Kemendagri. “Selama Kemendagri tidak mencabut moratorium, maka pemekaran daerah tidak akan terjadi. Seperti apa pun upaya yang dilakukan para politisi atau penggagas wilayah pemekaran,” jelasnya. Ia mengaku rencana pemekaran Botim pun sudah ramai diperbincangkan. Bahkan sudah diajukan ke DPRD Provinsi Jabar yang selanjutnya dibawa ke DPR RI dan pemerintah pusat. “Saya pikir semua masyarakat di wilayah mana pun mempunyai hak untuk memperbaiki tatakelola. Namun, tentu saja untuk dikabulkannya usulan menjadi DOB oleh Kemendari tidak semudah membalikan telapak tangan. Terlebih saat ini moratorium pembentukan DOB sejak zaman pemerintahan SBY belum dicabut,” tegasnya. Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin menegaskan pemekaran Kabupaten Botim sangat layak dan urgent untuk segera dilakukan. Mengingat jumlah penduduk Kabupaten Bogor sudah overload dan sangat padat. Saat ini jumlah penduduk di Kabupaten Bogor sudah sangat padat dan terbanyak di Jabar bahkan Indonesia. Untuk itu sudah seharusnya pemekaran dilakukan guna memajukan pembangunan dan pemerataan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bogor. ”Penduduk kita sudah overload dan sangat padat. Pemekaran Kabupaten Botim ini kebutuhan sangat urgent. Karena luas wilayahnya juga cukup besar, sekarang ini Kabupaten Bogor bebannya seperti beban provinsi. Jadi sangat layak untuk dimekarkan,” tegas bupati. Pihaknya juga telah memfasilitasi kaitan dengan infrastruktur dalam mendorong percepatan pemekaran Kabupaten Botim. ”Kita sedang perjuangkan percepatan pembangunan Jalur Puncak 2. Mudah-mudahan teman-teman bisa mendorong dari berbagai penjuru, karena Jalur Puncak 2 ini dapat mempermudah aksesibilitas,” jelas Ade Yasin. (nal/rb/els/run)