METROPOLITAN - Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Klapanunggal, Kabupaten Bogor, melalui Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Kasi Ekbang) Dedy mengaku akan memanggil PT PPE terkait pengerjaan proyek Samisade di Desa Nambo yang telah rusak, meski belum lama dikerjakan. Menurut Dedy, pihaknya akan memanggil pihak ketiga pelaksana program Samisade di Kampung Nambolebak, RT 14/07, RT 15/07 dan RT 16/07. Dalam pengawasannya, Tim Ekbang Kecamatan Klapanunggal selalu melakukan peninjauan dan pengawasan. ”Kita sudah sering melakukan pengawasan, tapi kan tidak bisa tiap hari kita pantau. Kita ada juga kegiatan lain,” tuturnya. Informasi yang didapat, pihak ketiga pelaksana Program Samisade di Desa Nambo ini diduga kurang baik dalam pengerjaan. ”Menurut informasi kurang baik, karena ada beberapa desa di Klapanunggal yang dikerjakan pihak ketiga dan hasilnya kurang baik,” bebernya. Dengan hal yang terjadi, ia bakal mendesak PT PPE memperbaiki dan memelihara agar semua program bupati Bogor menjadi bermanfaat bagi masyarakat. ”Nanti akan kita panggil pihak ketiga untuk musyawarah menyelesaikan itu (pengerjaan samisade, red). Jadi, tahun depan lebih baik,” ujarnya. Sebelumnya, Sekretaris Desa (Sekdes) Nambo, Eman Sudarman, mengatakan, jalan beton yang sudah retak ditambah aspal yang sudah mengelupas dari Program Samisade ini dikerjakan pihak ketuga. “Kita sudah komplain dengan kerusakan yang dikerjakan pihak ketiga, sudah ditanggapi akan melakukan pemeliharaan, tapi sampai sekarang belum ada tindakan dari pihak ketiga,” bebernya saat dikonfirmasi wartawan. Sebelum pembangunan infrastruktur tersebut, lanjut Eman, pihak ketiga berjanji bakal memperbaiki jika ada kerusakan. Namun nyatanya hal tersebut tidak dibuktikan, ketika kondisi jalan yang dikerjakan saat ini sangat memprihatinkan. “Sebelum pengerjaan manis, setelah tiga bulan pengerjaan bila ada yang retak maka akan dilakukan pemeliharaan, tapi sampai saat ini belum ada,” bebernya . Eman pun meminta pihak ketiga segera melakukan perbaikan, mengingat spek yang dibuat di RAB itu sangat bagus, namun berbanding terbalik dengan kondisi pekerjaannya yang kacau. “Tolong tanggung jawab. Dari awal kualitas betonnya saja kurang bagus, sudah retak sendiri, padahal jenis beton K-27,5 yang digunakan itu sudah di atas standar. Harusnya hasilnya sangat memuaskan, nggak gradakan kayak sekarang. Apalagi aspalnya banyak yang mengelupas dan terkikis. Intinya, kita kecewa dengan hasil pekerjaannya,” pungkasnya. (jis/ els/py)