Senin, 22 Desember 2025

Parah! Baru Dibangun Gedung SDN 04 Tlajungudik Sudah Rusak

- Senin, 10 Januari 2022 | 12:30 WIB

METROPOLITAN - Empat Ruang Kegiatan Belajar (RKB) SDN 04 Tlajungudik di Desa Tlajungudik, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bo­gor, rusak parah. Padahal, bangunan tersebut baru di­kerjakan pada 2019. ”Bangunan ini dibangun pada Agustus 2019 dan sele­sai Desember. Enam bulan pascaserah terima, bangunan mulai rembes. Memang itu langsung ditanggapi kontrak­tornya. Tapi cuma sekadar dipoles-poles. Walaupun su­dah dipoles, tetap masih rem­bes,” kata Kepala SDN 04 Tlajungudik, Sri Karyawati, kemarin. Saat hujan tiba, sambung Sri, bocornya semakin parah. Sebab, air menggenang di atas dak bangunan. Jika dibiarkan, ia khawatir ambruk. Terlebih besi kalau kehujanan dan keanginan. Menurutnya, rembesnya bangunan sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, baik se­cara tertulis maupun lisan. Disdik pun sudah melihat langsung kondisi sekolahnya. Sri berharap kunjungan ang­gota DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni, bisa mem­percepat perbaikan sekolah. Sebab, murid SDN 04 Tla­jungudik banyak namun ke­kurangan ruang kelas. ”Senang bisa rehab, tapi agak kecewa dengan hasilnya, mengingat usia bangunannya baru meng­injak dua tahun, tapi dak be­tonnya rembes dan bocor. Ditambah kita memang ke­kurangan ruang kelas. Ideal­nya, dengan jumlah murid mencapai 500 orang, seha­rusnya kita punya 10 ruang kelas minimal, tapi ini hanya 6 dan yang 3 bocor rembes,” bebernya. Ia berharap tahun ini bangu­nan yang rembes maupun kelas yang kurang bisa terea­lisasi agar kegiatan belajar mengajar menjadi nyaman. Apalagi, sekarang sudah me­masuki tahap Pembelajaran Tatap Muka. Sementara itu, anggota Ko­misi III DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni, men­gatakan, kondisi seperti ini jika dibiarkan akan berbahaya karena semakin rusak parah, kemudian tidak bisa diguna­kan untuk kegiatan belajar mengajar. Sementara kebu­tuhan kelasnya pun tidak mencukupi. ”Kalau spek pa­kai perencanaan, meski benar kan. Cuma pengerjaannya kita nggak tahu. Nah, peng­erjaan nggak bener ini kan efeknya seperti di SDN 04 Tlajungudik, masa sudah bo­cor itu kan aneh,” bebernya. Politisi PKS itu menamba­hkan, bangunan yang baru berdiri dua tahun itu men­jadi bukti nyata pengerjaan yang tidak diawasi dengan benar. Akibatnya jadi pem­borosan anggaran pemerintah. ”Persoalan ini kan struktur beton, kalau secara finishing bisa dirapikan jadi kelihatan­nya bagus, tapi dalamnya kan kita tidak tahu. Itu hanya bisa dimonitor selama pengerjaan, besinya benar nggak, campu­ran pasir dan semen benar nggak. Kalau itu di dalam ng­gak mungkin pakai readymix. Kalau pakai readymix bisa dicek dan bisa dirunut beli dari mana dan speknya se­perti apa. Sedangkan ini nga­duk sendiri pasti dan itu nggak bisa dicek sesuai RAB atau tidak,” tegasnya. Ia merasa heran mana mun­gkin usia bangunan dua tahun sudah rusak parah seperti itu. Sedangkan usia bangunan biasanya puluhan tahun. Ini harus segera ada tindakan secepatnya. Di satu sisi kalau dibiarkan bangunan tersebut tidak akan terpakai dan dik­hawatirkan ambruk. Tak hanya itu, ia juga menga­ku sudah memanggil Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupa­ten Bogor. ”Cuma kita nggak tahu dinas ini apakah sudah menyampaikan apa adanya atau gimana. Yang jelas ini harus dievaluasi speknya ataupun pekerjaannya,” ka­tanya. Sekadar diketahui, bangunan SDN 04 Tlajungudik pada 2019 itu dikerjakan PT Fachry La­voro dengan anggaran Rp688.283.400,00 yang ber­sumber dari APBD Kabupaten Bogor. (jis/els/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X